KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Madiun Maidi memiliki cara menjalankan tradisi silaturahim lebaran di tengah pandemi Covid-19. Yakni, dengan membagikan 2.000 ribu bungkus nasi kotak kepada masyarakat di awal kerja setelah libur lebaran, Selasa (26/5).
Nasi kotak dibagikan kepada masyarakat yang melintas di depan Balai Kota hingga dibagikan keliling di sejumlah pasar tradisional. Kegiatan tersebut diharapkan menjaga jalinan silaturahim Pemerintah Madiun Kota dengan masyarakat.
Baca Juga: Rapat Paripurna Pengambilan Keputusan 2 Raperda Inisiatif DPRD dan 4 Raperda Kota Madiun
"Kita jauh tetapi dekat. Artinya, kita sementara jaga jarak, memperbanyak di rumah masing-masing, tidak bersilaturahim. Tetapi hubungan kita tetap dekat," kata wali kota.
Nasi kotak tersebut diberikan kepada pengendara yang melintas dan bersedia berhenti sejenak. Artinya, petugas tidak menghentikan setiap yang melintas. Namun, hanya mereka yang mau.
Ada satu petugas mensosialisasikan melalui pengeras. Hal ini dilakukan, sebab jumlah nasi kotak yang disediakan terbatas. Pemkot hanya menyiapkan 2.000 bungkus. Padahal, direncanakan ada 10 ribu bungkus sebelumnya. Hal itu lantaran belum banyak catering yang buka di awal masuk pasca libur lebaran kali ini.
Baca Juga: Peringati HKN 2024, Pemkot Madiun Gelar Jalan Sehat Bareng Warga
"Rencana awal 10 ribu, tetapi hanya ada lima catering yang sanggup menyiapkan, hingga terkumpul 2 ribu bungkus," jelasnya.
Pemkot sengaja memberikan nasi kotak agar segera termanfaatkan. Nasi siap makan dinilai tepat, mengingat belum banyak warung makan yang buka. Nasi bisa dibawa pulang atau dimakan di tempat kerja bagi yang sudah masuk kerja. Wali kota juga mengutamakan masyarakat kurang mampu. Mulai tukang becak, tukang parkir, hingga petugas keamanan.
"Silaturahim kita ganti ini. Semoga ini bisa mengakrabkan dengan masyarakat. Pemerintah tentu harus mengedepankan masyarakatnya," terangnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Madiun Berharap Peran Aktif Satlinmas dalam Pilkada 2024
Pembagian nasi kotak juga dilakukan dengan berkeliling. Wali kota sengaja meninjau sejumlah tempat dengan menyertakan satu mobil berisi nasi kotak. Setiap masyarakat yang dirasa membutuhkan langsung diberi. Seperti tukang becak di Pasar Kawak, Pasar Besar, dan sepanjang jalan rute berkeliling. Termasuk pedagang dan pembeli.
"Tradisi silaturahim lebaran memang ditiadakan karena Covid-19 ini. Tetapi bukan berarti tidak ada sama sekali. Silaturahim bisa kita wujudkan dengan kegiatan yang lain," pungkasnya. (hen/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News