Diduga Langgar Protokol Kesehatan, Ketua DPRD Pasuruan Klarifikasi Acara Halbil Pengurus DPC PKB

Diduga Langgar Protokol Kesehatan, Ketua DPRD Pasuruan Klarifikasi Acara Halbil Pengurus DPC PKB H. M. Sudiono Fauzan, Sekretaris DPC PKB Pasuruan saat memberikan penjelasan terkait acara halal bihalal yang disorot netizen.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Acara halal bihalal pengurus DPC PKB yang dihadiri Bupati M. Irsyad Yusuf, dan Ketua DPRD M. Sudiono Fauzan menuai kritik dari netizen. Acara itu dinilai melanggar protokol kesehatan di tengah pandemi Corona.

Berawal dari postingan akun Facebook Mas Dion Channel yang mengunggah foto halal bihalal tersebut. Acara itu dilakukan di Kantor DPC PKB Kabupaten , Jalan Raya Kraton.

Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan

Terkait hal ini, Sudiono Fauzan memberikan klarifikasi, bahwa acara itu sudah sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Pertama soal social distancing. Pesertanya itu 15 orang, batasan social distancing kan 25, artinya nggak ada yang dilanggar. Yang kedua soal jarak, atau physical distancing. Di kantor PKB itu ada 5 ruang besar, nggak dipakai karena pesertanya cuma 15. Akhirnya dipakai lorong antar ruang rapat," kata Sudiono, (3/6).

Pria yang juga Sekretaris PKB Kabupaten ini menjelaskan, tempat yang dipakai berukuran 2,5 × 9 meter. Sehingga masih longgar dipakai 15 orang.

Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab

"Pesertanya 15, yang tampak difoto itu 13. Jadi sangat sesuai protokol karena jaraknya 1 meter bahkan ada yang lebih 1 meter. Jarak antarkita berhadapan itu 2 meter," terangnya.

Sudiono menegaskan, semua yang hadir membawa masker, namun beberapa dilepas dan beberapa digeser ke bawah karena sedang memulai makan. Bahkan, kata dia, protokol masuk ke kantor sangat ketat, seperti cek suhu tubuh, dan wajib cuci tangan.

"Dari sisi itu sebenarnya nggak ada masalah, sesuai protokol. Apalagi Pak Bupati. Pak Bupati orangnya sangat ketat, sangat disiplin. Saya sendiri 3 bulan nggak bisa salaman," sambungnya.

Baca Juga: Uniwara Pasuruan Resmikan Unit Layanan Disabilitas

Terkait caption yang ia tulis dalam unggahan, ia mengatakan semuanya menjadi tanggungjawabnya sebagai pemilik akun. "Aslinya itu acara makan siang ketupat lontong. Soal 'halal bihalal', itu label dari saya, aslinya itu acara makan ketupat sambil ngobrol," lanjutnya.

Menurut Sudiono, selama ini tradisi halal bihalal dilakukan keluarga besar PKB. Halal bihalal tahun ini tidak digelar karena COVID-19.

"Terus ada kata multi. Multi job, multi label, dan multi menu. Maksudnya satu orang yang hadir itu mewakili ribuan orang. Karena tradisinya kita, habis Lebaran mengadakan halal bihalal. Ansor halal bihalal, NU halal bihalal dan yang lain. Karena ini masa COVID-19 akhirnya diwakili 1 orang," pungkasnya. (afa/rev)

Baca Juga: Asyik Main Judi Online, Penjaga Villa di Tretes Ditangkap Polsek Prigen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Penuhi Air Bersih Warga, Pemdes Krandegan Sukseskan Program SPAM dari PUPR':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO