Masifkan Pembentukan Kampung Tangguh, Risma Kunjungi Dua Markas Polisi

Masifkan Pembentukan Kampung Tangguh, Risma Kunjungi Dua Markas Polisi Wali Kota Risma saat berkoordinasi dengan Polres Tanjung Perak dan Polrestabes Surabaya untuk terus memasifkan pembentukan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. (foto: ist).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seusai PSBB tidak diperpanjang, bersama jajaran kepolisian terus memasifkan pembentukan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo ke seluruh RW se-Kota Surabaya. Bahkan, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini juga berkoordinasi dengan Polres Tanjung Perak dan untuk terus memasifkan pembentukan tersebut.

Koordinasi itu dilakukan dengan mengunjungi dua markas polisi itu, Selasa (9/6/2020). Awalnya, ia mengunjungi Mapolres Tanjung Perak untuk mendorong pembentukan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Saat itu, ia menunjukkan peta sebaran Covid-19 di Kota Surabaya, khususnya di wilayah Polres Tanjung Perak.

Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap

“Jadi, kami terus menciptakan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo ini untuk menjaga supaya penyebarannya bisa terhambat. Karena Surabaya ini dibagi menjadi dua wilayah, sehingga ini saya membicarakan dulu dengan Polres Tanjung Perak lalu saya akan lanjutkan ke ,” kata Risma seusai melakukan rapat koordinasi.

Setelah dari Polres Tanjung Perak, selanjutnya Risma bersama jajarannya berkunjung ke Mapolrestabes Surabaya. Di situ, ia juga terus mendorong pembentukan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, meskipun hingga saat ini sudah ada sebanyak 1.340 kampung yang sudah membentuk tersebut.

Selain mendorong Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, Risma bersama jajaran juga mendiskusikan pembentukan Mal Tangguh, Tempat Ibadah Tangguh, dan Pasar Tangguh. Jika semua ini bisa dilakukan, Risma sangat yakin bahwa penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya akan bisa ditekan. “Saya percaya ini bisa ditekan, saya yakin itu,” ujarnya.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

Menurut Risma, sebetulnya di Kota Surabaya ini memang ada penyebaran dan terus dicari dengan cara menggelar rapid test dan swab test massal. Namun, jika ditemukan ada yang reaktif atau positif, lalu apa yang harus dilakukan untuk menekan penyebarannya itu.

“Nah, hal yang kita lakukan kalau ditemukan positif adalah diobati ke rumah sakit, atau diisolasi di hotel atau di Hotel Asrama Haji,” kata Risma.

Namun, hal yang paling penting adalah di sekitar kampung yang ditemukan positif Covid-19 itu harus dijaga supaya tidak semakin menularkan kepada yang lainnya di lingkungannya. Sebab, di Surabaya ini sangat banyak kampung padat penduduk dan risiko penularannya sangat tinggi. “Jadi, risikonya itu yang nanti kita cegah,” ujarnya.

Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi

Oleh karena itu, setelah PSBB ini tidak diperpanjang, ia berharap warga Kota Surabaya terus disiplin menjaga protokol kesehatan. Bukan malah rea-reo seakan-akan sudah terbebas dari pandemi Covid-19.

“Masih banyak saudara-saudara kita yang dirawat di rumah sakit, dan masih banyak pula tim medis yang merawat saudara-saudara kita itu, jadi ayo jangan ditambah beban mereka,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto memastikan hingga saat ini memang sudah terbentuk sebanyak 1.340 Kampung Tangguh Wani Jogo Surabaya. Ia memastikan, jumlah itu akan bertambah setiap harinya. “Jadi, sudah hampir semuanya yang membentuk kampung tersebut,” kata Irvan.

Baca Juga: Pelaku Curanmor di Surabaya Diduga Tewas Overdosis

Kepala BPB Linmas ini juga menjelaskan struktur Kampung Wani Covid-19 itu. Nantinya, akan ada empat satgas yang tugasnya berbeda-beda, yakni Satgas Wani Sehat, Satgas Wani Sejahtera, Satgas Wani Jogo, dan Satgas Wani Ngandani.

“Jadi, sebenarnya Bu Wali (Wali Kota Risma) kan sudah mengeluarkan banyak SE (Surat Edaran), nah satgas ini nanti yang akan menjalankannya dan menertibkannya. Ketika di tingkat kampung sudah bisa dikendalikan, maka di hilir yang di tingkat kota akan lebih mudah terkendalikan, karena sudah selesai di tingkat kampungnya masing-masing,” pungkasnya. (ian/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO