GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pasca keluarnya rekomendasi DPP PKB untuk pasangan Moh. Qosim - Asluchul Alif (QA) sebagai pasangan calon di Pilbup Gresik 2020, DPD Golkar Gresik masih bersikap tenang.
Sejauh ini Golkar belum membuat keputusan apakah tetap mau mengusung kader sendiri, atau bergabung dengan koalisi yang sudah terbentuk.
Baca Juga: Musda Golkar Gresik, Sarmuji: Tunggu Juklak dari DPP
"Belum, hingga saat ini Golkar belum membuat keputusan final. Selain karena faktor tunggu hasil survei, juga faktor masih menunggu keputusan tokoh dan ulama yang jadi pertimbangan Golkar dalam membuat keputusan," ujar Ketua DPD Golkar Gresik, Ahmad Nurhamim kepada BANGSAONLINE.com, Senin (6/7).
Menurut Anha, sapaannya, ulama dan tokoh yang dimintai pertimbangan Golkar ini dulunya juga berperan dalam suksesi memenangkan pasangan SQ (Sambari Halim Radianto - Moh. Qosim) saat Pilbup Gresik 2015.
"Kami tengah menunggu sikap dan keputusan mereka. Yang pasti Golkar Gresik sangat siap untuk mengusung kader internal maju pada Pilbup Gresik 2020," ungkap Wakil Ketua DPRD Gresik ini.
Baca Juga: Kunjungi Pasangan Yani-Alif, Sekjen DPP Golkar Optimis Menang 95 Persen
Anha mengaku tak ingin terburu-buru, karena pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati di KPU baru dibuka pada 4-6 September. Sehingga, menurutnya peta politik masih sangat dinamis.
"Sejauh ini, belum ada yang bisa memastikan pasangan siapa yang akan maju pada kontestasi Pilbup Gresik 2020. Untuk bisa membuktikan pasangan siapa yang bisa maju pada Pilbup Gresik, tunggu saja hingga penutupan pendaftaran di KPU pada 6 September dan penetapan paslon pada 23 September," tutur Anha.
Lanjut Anha, masih akan ada banyak kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam dinamika Pilbup Gresik 2020. Ia kemudian mencontohkan pasangan Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas yang digadang maju pada Pilgub Jatim 2018, namun batal karena Abdullah Azwar Anas digantikan Puti Guntur Soekarno.
Baca Juga: HUT ke-60, Ribuan Massa Golkar Gresik Ikuti Senam Massal Nasional Pecahkan Rekor Muri
"Kemungkinan-kemungkinan seperti itu bisa saja terjadi. Makanya, kita tunggu saja. Pendaftaran masih sekira 2 bulan. Semua masih dinamis. Segala kemungkinan masih bisa terjadi," terangnya.
"Golkar sendiri untuk menghadapi Pilbup Gresik 2020 target menang berkualitas dengan indikator harus ada kader duduk di calon bupati atau calon wakil bupati. Makanya, hasil survei paslon yang tengah kami lakukan harus punya potensi menang tinggi dan ada jaminan mesin partai bisa bergerak linier mulai tingkat kabupaten hingga desa," paparnya.
Saat ini, tambah Anha, komunikasi politik terus dilakukan oleh Golkar agar bisa mengusung kader internal, baik di posisi bupati maupun wabup hasil Pilbup Gresik 2020.
Baca Juga: HUT ke-60 Golkar, Fajar: Saya Siap Tarung dengan Asroin, Wongso, dan Anis untuk Jabat Ketua
"Yang pasti, target menang tetap menjadi pedoman partai beringin. Elektabilitas calon harus tinggi dan dari kader internal," pungkasnya. (hud/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News