SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh ormas perempuan untuk ikut menjaga ketahanan pangan nasional.
Hal ini guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis pangan dunia. Dimana kemungkinan tersebut sudah menjadi pembahasan di tingkat internasional.
BACA JUGA:
- Bersama Baznas, Khofifah santuni 500 Yatim dan Dhuafa di Kota Mojokerto
- Buka Puasa Bersama Yayasan Khadijah, Khofifah: Ilmu Pengantar Kesuksesan Dunia Akhirat
- Santuni 1.000 Anak Yatim se-Kabupaten Pasuruan, Khofifah: Mari Berlomba Dapatkan Lailatul Qadr
- Lantik Pengurus Muslimat NU Babel, Khofifah Berpesan untuk Siapkan Generasi yang Kuat
“Mulai lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, FAO dan Presiden RI, Joko Widodo sudah mengingatkan terjadinya kemungkinan krisis pangan dunia. Hari ini beberapa negara pengekspor beras sudah menghentikan sementara ekspornya , mereka ingin mengamankan stok pangan untuk negaranya masing-masing. Maka, kita juga harus memperkuat ketahanan pangan kita,” kata Gubernur Khofifah-sapaan akrabnya saat menjadi pembicara webinar series Muslimat NU, Senin (13/7).
Gubernur Khofifah mengatakan, ikhtiar untuk menjaga ketahanan pangan nasional bisa dimulai dari rumah masing-masing, dan jika dimungkinkan juga bisa mengajak tetangga di lingkungan sekitar.
Di antaranya, menanam jenis tanaman mpon-mpon, cabe, tomat, dan sayur-sayuran melalui media polybag di pekarangan rumah, serta pola hydroponic yang relatif bisa dilakukan di lahan yang tidak terlalu luas.
“Yang harus kita lakukan adalah format-format kemandirian seperti ini, dengan berbasis rumah tangga. Jadi Muslimat NU dan ormas wanita lainnya serta elemen masyarakat secara luas bisa menyiapkan panduan untuk membangun ketahanan pangan di lingkungan masing- masing mulai dari hidroponik sederhana di lingkungan lahan yang terbatas, kemudian polybag, sampai di media vas atau pot yang besar, karena bisa diisi macam-macam tanaman,” katanya.