SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Realisasi investasi Jawa Timur semester I Tahun 2020 mencatatkan angka pertumbuhan yang menggembirakan yakni, 59,2 persen (yoy). Angka tersebut melebihi kinerja investasi nasional yang hanya mampu naik di kisaran 1,8 persen (yoy).
Berdasarkan data rilis resmi BKPM RI, pada periode Januari – Juni 2020 ini, total investasi (PMA dan PMDN) di Jatim senilai Rp. 51 Triliun yang terdiri dari PMA sebesar Rp. 12,5 Triliun, dan PMDN sebesar Rp. 38,4 Triliun.
BACA JUGA:
- Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Khadijah, Khofifah Banggakan 2 Hal ini
- KPK Tetapkan Gus Muhdlor Jadi Tersangka, Pj Gubernur Jatim Hormati Proses Hukum
- Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi Antaralumni dengan Almamater, IKA Unair Australia Diresmikan
- HUT ke-64 PMII, Khofifah Ajak Mahasiswa Bangun Kualitas Pergerakan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Secara nasional, capaian ini menduduki peringkat kedua, setelah Jawa Barat yang mencatatkan angka realisasi Rp. 57,9 Triliun. Di urutan ketiga bertengger DKI Jakarta dengan angka Rp. 50,2 Triliun.
(Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. foto: ist/bangsaonline.com)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan rasa syukurnya. Menurut Khofifah, bukan pekerjaan mudah mencapai angka tersebut karena adanya pandemi Covid-19 yang berdampak pada pelemahan perekonomian dunia.
“Alhamdulillah ini menjadi berita baik bagi perekonomian Indonesia. Jatim masih menjadi salah satu primadona investasi bagi para investor dalam negeri maupun investor asing yang akan menanamkan modalnya di Indonesia,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (5/8).
Khofifah memaparkan, realisasi PMDN Jawa Timur disokong dua sektor utama yakni sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi yang menyumbang angka Rp. 18,72 Triliun, dan sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran dengan kontribusi Rp. 3,69 Triliun.