Imbas Ledakan Kasus Positif Covid-19, ​Ponpes Darussalam Blokagung Ditutup Total

Imbas Ledakan Kasus Positif Covid-19, ​Ponpes Darussalam Blokagung Ditutup Total Petugas menutup akses jalan menuju ponpes. (foto: ist).

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Seluruh aktivitas Ponpes Darussalam Blokagung, Banyuwangi dihentikan dan dilakukan karantina massal menyusul adanya ledakan kasus positif Covid-19 yang menimpa ratusan santrinya.

Akses jalan menuju ponpes itu pun ditutup dan dijaga ketat oleh 1 SSK tim gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP Pemkab Banyuwangi, Minggu (30/8/2020).

Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di klaster ponpes tersebut.

"Selama karantina di lingkungan pondok, tidak boleh ada yang keluar masuk kecuali petugas kesehatan dan logistik," kata Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0825 Banyuwangi, Letkol (Inf) Yuli Eko Purwanto saat meninjau pelaksanaan dapur umum bersama Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Minggu (30/8/2020).

Dandim mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi santri di ponpes, disediakan dapur umum yang didirikan oleh BPBD Banyuwangi, sedangkan bahan makanannya dari Pemkab Banyuwangi dan dimasak oleh petugas dari Tagana, serta BPBD Banyuwangi. Selain itu, warga setempat juga dilibatkan untuk membantu menyiapkan makanan.

Baca Juga: Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi

"Setiap harinya, dapur umum ini memasak 18 ribu kotak makanan yang didistribusikan untuk penghuni pondok pesantren," ungkapnya.

Dandim menambahkan, untuk menu dan penyajian makanan telah sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) kesehatan yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan. Pemkab Banyuwangi juga menyediakan kebutuhan lainnya untuk para santri.

"Dibutuhkan kesadaran semua pihak untuk menyelesaikan masalah ini," ujarnya.

Baca Juga: Tim BPBD Lumajang Juara Umum dalam Semarak Gelar Peralatan se-Jatim, Ini Lima Arahan BNPB

Sementara itu, Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, dr. Benget Saragih mengatakan, selama karantina seluruh aktvitas pondok dihentikan sementara.

"Seluruh aktivitas berhenti. Salat berjemaah untuk sementara tidak boleh. Seluruh penghuni harus berada di dalam kamar," kata Benget.

Benget mengungkapkan bahwa penghuni pondok selama ini kooperatif. "Selama kita di sini, para santri nurut arahan kami," kata Benget.

Baca Juga: Rumah di Banyuwangi Rusak Usai Diterjang Hujan Deras dan Tertimpa Pohon

Benget menjelaskan, selama proses karantina, penghuni harus tetap berada di dalam kamar. Mereka dipisah-pisah dan tetap menjalankan protokol kesehatan. Seperti harus selalu pakai masker, jaga jarak, dan menjaga kebersihan.

Ia juga menerangkan bahwa pemeriksaan ulang terhadap seluruh santri tengah dilakukan. Hasilnya, digunakan untuk pemilahan sesuai status kesehatan masing-masing.

"Akan ada clustering santri untuk pemilahan. Ini semua untuk memutus mata rantai penyebaran virus," tukasnya. (guh/zar)

Baca Juga: Diduga Mabuk Sopir Truk Fuso Tabrak Pagar Masjid Ikon di Banyuwangi, 3 Motor Rusak Parah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO