LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - BPPSDM (Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Kementerian Pertanian Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja di Guest House Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jumat (18/9/2020).
Kunjungan kerja dilaksanakan dalam rangka penguatan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) serta pemberdayaan penyuluh pertanian mendukung percepatan program pertanian.
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
Dalam kunjungannya, Kepala BPPSDM, Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa Lamongan merupakan sentra produksi pangan nasional yang telah diakui kualitasnya oleh Kementerian Pertanian.
Dedi Nursyamsi juga mengapresiasi Lamongan yang telah sukses mendongkrak hasil pertanian produktivitas padi mencapai 7,5 ton/Ha dan jagung 9,7 ton/Ha, serta sukses mentransformasikan petani tradisional yang biasanya hanya tunggal tanam jagung menjadi petani modern yang mengaplikasikan berbagai alat dan mesin pertanian.
"Peningkatan kapasitas, kemampuan, keterampilan, dan pengalaman penyuluh serta petani ini perlu diperkuat dan dilanjutkan. Lamongan harus tetap menjadi andalan dalam produktivitasnya juga, karena kalau produktivitas Lamongan berkurang, Jatim dan nasional bisa goyah," ungkap Dedi Nursyamsi.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
Sebagai bentuk tindak lanjut dari Kementan RI, Dedi menyebutkan bahwa akan dilakukan peningkatan kapasitas, kemampuan, keterampilan, pengalaman, serta masalah kepegawaian. Sebanyak 99 penyuluh yang belum tersejahterakan karena kendala tertentu akan diupayakan agar dapat menerima SK pengangkatan sebagai ASN PPPK.
"Di saat yang sama, petani juga harus ditingkatkan kapasitasnya, sehingga penyuluh dan petani saat turun ke lapangan sudah memiliki inovasi-inovasi," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Lamongan, Fadeli juga mengungkapkan bahwa kondisi SDM penyuluh di Lamongan sudah andal, namun perlu terus untuk ditingkatkan. Bupati juga mengungkap bahwa petani Lamongan pintar dalam memilih pupuk, dengan beralih menggunakan pupuk organik.
Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat
"Di Lamongan ada program Tersapu Jagat (Ternak Sapi Usaha Jagung Meningkat), yang ini terkoneksi dengan ketersediaan pupuk Lamongan, petani Lamongan lebih senang menggunakan pupuk organik dibandingkan pupuk pabrikan," ujar Bupati Fadeli.
Bupati menambahkan bahwa produktivitas pertanian dapat meningkat jika penyuluh dapat diperkuat dalam masalah kepegawaian serta kemampuan dan keterampilan.
"Selain itu, dapat diatasi pula jika kendala kekurangan ternak sebagai pasokan pupuk organik juga dapat tercukupi," tukasnya. (qom/zar)
Baca Juga: Pimpin Apel Peringatan HSN 2024, Plh Bupati Lamongan Ajak Santri Warisi Nilai-Nilai Luhur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News