SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini meninjau progres pembangunan Jembatan Joyoboyo yang terletak di sisi selatan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Rabu (30/9/2020). Jembatan yang ditargetkan rampung pada November 2020 ini, kini pekerjaan pengecoran telah tersambung dengan akses jalan di sisi utara jembatan.
Dari hasil tinjauannya ini, ada beberapa arahan yang diinstruksikan Risma kepada jajarannya. Salah satunya, yakni terkait drainase dan elevasi atau ketinggian permukaan antara sambungan jembatan dengan akses jalan di sisi sebelah utara.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Menurut Risma, jika sambungan antara Jembatan Joyoboyo dengan akses jalan di sisi utara tidak rata, hal itu dapat menyebabkan TIJ tergenang saat terjadi hujan deras. Karena itu, dibutuhkan tangkapan-tangkapan air hujan yang lebih banyak. Tujuannya supaya air tidak langsung terhempas turun ke TIJ ketika terjadi hujan deras.
"Kalau dia (sambungan) tidak rata dengan ini (jalan) maka bisa tergenang dia (TIJ) jika hujan deras. Jadi dibuat (seperti) punggung sapi, dikasih pedestrian juga," ujarnya.
Selain terkait elevasi, sistem drainase atau tempat tampungan air juga menjadi salah satu perhatian Wali Kota Risma. Ia ingin jembatan itu dapat langsung menampung air ketika hujan deras turun dan mengalirkan ke sungai. "Dikasih lubang-lubang di bawah agar air bisa masuk ke sana. Jadi ada lubang dia (air hujan) biar masuk ke sini biar airnya tidak turun ke sana (TIJ)," papar Risma.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Tak hanya melihat progres pekerjaan pembangunan jembatan, Wali Kota Risma bersama jajarannya juga mencoba melintasi jembatan itu dengan cara berjalan kaki. Bahkan, saat itu ia berjalan melintasi Jembatan Joyoboyo dan menuju ke TIJ.
Di kesempatan yang sama, Kabid Jalan dan Jembatan DPUMPP Surabaya, Ganjar Siswo Pramono menjelaskan, kali ini ada beberapa arahan dari Wali Kota Risma terkait drainase serta aspal geometrik jalan dengan TIJ. Tujuannya agar ketika jembatan itu beroperasi tidak berdampak pada TIJ saat hujan deras turun.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
"Supaya nanti tidak menimbulkan dampak genangan di TIJ. Nanti kita buat tangkapan-tangkapan air, sebetulnya sudah ada tapi harus ditambahi lagi ke arah sisi barat. Terus aspalnya juga kemiringannya harus bisa melimpaskan air yang ada di permukaan jalan," jelas Ganjar.
Karena itu, menurut Ganjar, elevasi permukaan harus disesuaikan agar dapat melimpaskan air hujan ke tempat yang disediakan itu, sehingga diharapkan tidak sampai masuk ke dalam TIJ. Meski begitu, hal itu sebelumnya sudah ada dalam perencanaan.
Sementara untuk pekerjaan di tahap selanjutnya, yakni penyelesaian ornamen beserta gapura yang berada di tengah jembatan dengan ketinggian mencapai 20 meter. Meski demikian, pihaknya menyatakan terus berupaya mempercepat pembangunan jembatan yang memiliki panjang sekitar 150 meter itu.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
"Kita berupaya yang ditargetkan Ibu Wali Kota, November bisa selesai semuanya. Kalau kontrak kita sampai Desember selesai. Tapi kita mencoba untuk percepatan," ujarnya.
Usai meninjau progres pembangunan Jembatan Joyoboyo, Wali Kota Risma bersama jajarannya kemudian melakukan bersih-bersih debu dan kotoran di Lantai I Terminal Intermoda Joyoboyo. Dua unit mobil Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) pun didatangkan untuk membantu proses penyemprotan.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Risma didampingi beberapa kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Mulai dari Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Erna Purnawati, Kepala Dinas Perhubungan Surabaya Irvan Wahyudrajat, Plt. Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Anna Fajriatin, dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) M. Fikser. (ian/zar)
Baca Juga: Kampung Madani di Krembangan, Wujud Semangat Gotong Royong Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News