Tiket Masuk Pantai Marina Boom Beraroma Pungli, LSM Ancam Lapor ke Polisi

Tiket Masuk Pantai Marina Boom Beraroma Pungli, LSM Ancam Lapor ke Polisi Pantai Marina Boom Banyuwangi.

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Sejumlah pengunjung pantai Marina Boom mengeluhkan mahalnya tiket untuk masuk ke tempat wisata yang sedang hits di Kota Gandrung itu. Setiap pengunjung dikenakan tarif Rp. 15.000,- per orang tanpa terkecuali setiap hari libur (weekend).

Keluhan itu salah satunya diungkapkan masyarakat melalui media sosial dengan mengunggah protes ataupun foto tiket masuk ke pantai kebanggaan masyarakat itu hingga viral.

Baca Juga: Pria Pemanjat Kelapa di Banyuwangi Ditemukan Tewas Diduga Usai Jatuh dari Atas Pohon

Muhammad Helmi Rosyadi, Ketua Aliansi Rakyat Miskin (ARM) mengaku terkejut atas mahalnya tarif masuk ke Pantai Marina Boom yang dulunya disebut pantai THR (Taman Hiburan Rakyat) itu.

Ia menilai, harga tiket sebesar Rp. 15 ribu sangat memberatkan masyarakat . Khususnya masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

"Harga tiket masuk Rp. 15 ribu, menurut saya sangat memberatkan untuk masyarakat . Meski, dalam tiket tersebut termasuk voucher potongan harga Rp. 4 ribu untuk ditukarkan ke pelaku UMKM di kawasan pantai Marina Boom. Itu juga belum termasuk parkir," kata Helmi kepada BANGSAONLINE, Senin (19/10/2020).

Baca Juga: Percepat Bantuan Korban Banjir Bandang, Pj Gubernur Jatim Resmikan 66 Unit Huntap di Banyuwangi

Mahalnya tiket masuk ke Pantai Marina Boom, kata Helmi, dikhawatirkan dapat menggerus tradisi (budaya) Masyarakat Adat Osing. Karena, setiap Minggu pagi masyarakat di berbondong-bondong pergi berolahraga sambil berekreasi ke pantai Boom, dan sudah berlangsung ratusan tahun yang lalu.

"Saya juga mencium aroma pungli di sini," ungkapnya.

Menurutnya, penerapan harga tiket include dengan voucher makan atau minum itu sama halnya pemaksaan, karena setiap pengunjung belum tentu bersedia dan digunakan.

Baca Juga: Pastikan Kecukupan Kebutuhan Susu, Pj. Gubernur Jatim Tinjau Peternakan Sapi Perah di Banyuwangi

"Banyak masyarakat yang berekreasi dengan keluarga membawa bekal sendiri, dan tradisi ini sudah berpuluh puluh tahun," kata Helmi.

Apalagi, kata Helmi, setiap weekend sedikitnya ada sekitar 3.000 ribu orang pengunjung. "10 persen dari pengunjung tersebut tidak menukarkan vouchernya. Berarti 300 voucher dikalikan Rp. 4 ribu sebesar Rp. 1.200.000,-. Lah terus uang voucher yang tidak ditukarkan oleh pengunjung ini jika masuk ke perusahaan kan sama aja pungli, saya minta pihak kepolisian mengusut dugaan pungli ini," ujarnya.

Sementara itu, Andri salah satu staf Pelindo Property Indonesia (PPI) selaku pengelola pantai Marina Boom mengatakan, penerapan harga tiket sebesar Rp. 15 ribu masih tahap uji coba.

Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung

"Ini masih uji coba, dan masih berjalan selama dua minggu," kata Andri kepada BANGSAONLINE saat ditemui di kantornya.

Menurutnya, harga tersebut adalah penyesuaian dengan tempat wisata yang ada di . Apalagi, tiket Rp. 15 ribu itu tidak masuk seluruhnya ke PPI. Dari harga tersebut, kata Andri, 10 persen masuk pajak, Rp. 4 ribu merupakan voucher yang bisa dibelanjakan ke UMKM, dan selebihnya masuk ke perusahaan.

Baca Juga: Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi

"Jika dihitung, harga tersebut kami masih rugi dengan nilai investasi untuk membangun Pantai Boom Marina yang telah tertata seperti ini dengan ditunjang fasilitas lainnya," ujarnya.

Adapun voucher senilai Rp. 4 ribu adalah upaya perusahaan untuk membantu pelaku UMKM yang berdagang di kawasan Pantai Marina Boom untuk dapat bertahan selama pandemi.

"Dengan penerapan voucher itu, pelaku UMKM di kawasan pantai Marina Boom terangkat pendapatanya. Sehingga dapat membantu mereka bertahan di saat pandemi selama ini," ujarnya.

Baca Juga: Tim BPBD Lumajang Juara Umum dalam Semarak Gelar Peralatan se-Jatim, Ini Lima Arahan BNPB

Pihaknya mengakui jika seluruh voucher yang disetorkan pelaku UMKM di kawasan Marina Boom tidak sebanding dengan banyaknya tiket yang terjual. "Sekitar 10 percen voucher dari hasil pembelian tiket masuk tidak disetorkan kepada kami atau digunakan oleh pengunjung," ungkapnya.

"Untuk voucher yang tidak ditukarkan itu, masuk sebagai pendapatan kami," pungkasnya.

Dengan adanya banyak protes pengunjung itupun, pihak PPI dalam waktu dekat ini akan mengaji ulang penerapan harga tiket masuk ke pantai Marina Boom . (guh/rev)

Baca Juga: Rumah di Banyuwangi Rusak Usai Diterjang Hujan Deras dan Tertimpa Pohon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO