Pria Ini Masuk Islam Setelah Lihat Pemakaman Sederhana Raja Saudi

Pria Ini Masuk Islam Setelah Lihat Pemakaman Sederhana Raja Saudi Pemakaman sederhana Raja Arab Saudi. foto via dream.co.id

BangsaOnline - Saat meninggal, raja-raja dan bangsawan Arab Saudi selalu dimakamkan dengan penuh kesederhanaan. Tidak ada upacara penghormatan atau iring-iringan ribuan pelayat mengantarkan ke makam.

Setelah disalati di masjid, jenazahnya dimakamkan secara sederhana tanpa batu nisan mewah bertuliskan namanya di sebuah pemakaman umum.

Baca Juga: Tertarik Ajaran Islam Sejak SMP, Wanita ini Ikrar Syahadat di Usia 25 Tahun di Masjid Al Akbar

Begitu juga dengan proses pemakaman Raja Fahd, pendahulu Raja Abdullah yang juga baru meninggal Jumat dini hari 23 Januari 2014.

Raja Fahd meninggal pada 21 Agustus 2006 di Jeddah. Saat itu, Raja Fahd dimakamkan secara sederhana di pemakaman umum Al-Qud di Riyadh, sehari setelah ia meninggal dan dihadiri oleh pemimpin dunia.

Proses pemakaman sederhana Raja Fahd yang disiarkan secara langsung ke seluruh jaringan televisi di dunia itu ternyata meninggalkan kesan yang dalam bagi seorang pria di Italia.

Baca Juga: Masjid Al-Akbar Terima Dua Orang Berikrar Syahadat, KH Syarifuddin: Hijrah Harus Sungguh-Sungguh

Menurut laporan harian berbahasa Arab Al-Riyadh, pria itu sangat terkesan dengan kesederhanaan proses pemakaman seorang raja yang seharusnya dilaksanakan secara megah dan mewah.

Pria tak disebutkan namanya itu memeluk Islam setelah menyaksikan proses pemakaman Raja Fahd melalui televisi.

Menurut ulama Abdullah Al-Malik kesederhanaan pemakaman Raja Fahd telah meninggalkan efek dramatis bagi semua orang di dunia.

Baca Juga: Yakini Kebenaran Islam, Dua Pemuda Resmi Mualaf dengan Bersyahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya

Saat pemakaman Raja Fahd, ada seorang rakyat biasa yang juga meninggal dan akan dimakamkan. Mereka akhirnya dimakamkan di pemakaman yang sama.

Kata Malik, kesetaraan dalam Islam inilah yang mungkin memberi dampak psikologis kepada seseorang non-muslim dan mendorongnya menjadi .

"Saya telah membaca beberapa buku Islam dan mendengar banyak kaset Islam selama beberapa tahun terakhir, mereka tidak bisa menggoyahkan saya. Tapi pemakaman raja sederhana mengguncang saya dan saya berubah pikiran," ujar Malik mengutip kata-kata si pria berusia 62 tahun itu.

Baca Juga: Dua Muallaf Asal Mojokerto & Surabaya Ikrar Syahadat, Imam Masjid Al-Akbar: Salat bukan untuk Allah

Malik menambahkan media Islam kedepannya harus fokus pada kisah yang berhubungan dengan toleransi dan kesetaraan dalam rangka menarik lebih banyak orang kepada Islam.

Sumber: Dream.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO