PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Hujan semalaman yang mengguyur wilayah Kabupaten Ponorogo mengakibatkan bencana banjir serta tanah longsor yang terjadi di 5 kecamatan, Senin (2/11/2020).
Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dengan waktu yang cukup lama itu menyebabkan tanah longsor di Kecamatan Badegan, Pulung, Sooko, Pudak, dan Sawoo. Selain itu, juga terjadi luapan aliran sungai sehingga mengganggu akses jalan.
Baca Juga: Tim SAR Temukan Dua Korban Longsor di Kesamben Blitar dalam Kondisi Meninggal Dunia
Bencana luapan air sungai terjadi di Desa Ngambakaan Kecamatan Sukorejo dan Desa Brahu Kecamatan Siman. Kedua lokasi itu kondisinya sangat parah sehingga BPBD menerjunkan 2 alat berat untuk membersihkan tumpukan sampah kayu-kayu dan barongan rumpun bambu.
Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Ponorogo, Setyo Budiono mengungkapkan, awalnya upaya evakuasi sampah yang menumpuk di sungai wilayah Sukorejo dan Siman dilakukan dengan cara manual. Namun, ternyata tidak mampu dilakukan karena sampah terlalu banyak dan kondisi lokasi yang sulit.
"Kedua lokasi tersebut yang terparah terdampak luapan sungai. Bahkan ada rumah warga yang terasnya tergerus habis. Sehingga kita menurunkan 2 alat berat untuk mempercepat pembersihan sehingga jika hujan turun lagi tidak membahayakan," terangnya.
Baca Juga: Personel Gabungan TNI-Polri Evakuasi Warga Terdampak Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Ngawi
Budi mengingatkan kepada masyarakat Ponorogo untuk lebih berhati-hati menghadapi musim penghujan ini. "Ini masih awal musim penghujan dan dampaknya sudah menghawatirkan. Ke depan, intensitas hujan akan semakin tinggi. Maka, warga yang berada tepi sungai supaya terus melakukan pembersihan sampah," ucapnya.
Untuk warga yang rumahnya berada di kemiringan 30% di dataran tinggi harus memerhatikan intensitas hujan. "Jika tinggi harus mencari tempat aman, dan jika disamping rumah ada pohon besar yang membahayakan maka diminta untuk dipangkas," imbuhnya.
"Terakhir, bagi masyarakat yang hidup di dataran tinggi dan menemukan rekahan tanah yang di wilayah tersebut dan ada rumahnya maka perlu diwaspadai. Karena rekahan tersebut jika kemasukan air hujan berpotensi menimbulkan longsor," tukasnya. (nov/ian)
Baca Juga: Gubernur dan Baznas Jatim Serahkan 22 Huntara hingga Beasiswa untuk Korban Longsor di Ponorogo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News