KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - The 6th Dhoho Street Fashion, agenda tahunan Pemkot Kediri yang dilaksanakan oleh Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kota Kediri tahun ini diselenggarakan dalam suasana pandemi. Namun, semangat dan roda ekonomi harus berputar, khususnya bagi UMKM tenun ikat kediri dan lini usaha yang mengikutinya.
“Pagelaran busana ini bertujuan untuk mempromosikan tenun ikat kediri ke pasar yang lebih luas dan juga memberi inspirasi bagi para desainer Kota Kediri untuk menampilkan tenun ikat kediri,” kata Ferry Silviana Abu Bakar, Ketua Dekranasda Kota Kediri, Sabtu (21/11).
Baca Juga: Pesan Pj Wali Kota Kediri saat Buka Sosialisasi Antikorupsi
The 6th Dhoho Street Fashion kali ini mengangkat tema Energy of Kilisuci, energi seorang perempuan yang rela menjadi pertapa di Gua Selomangleng untuk melindungi Kediri dari marabahaya. Energi ini diharapkan mampu membangkitkan semangat dan roda ekonomi UMKM Kota Kediri.
Pada saat pandemi, omzet pengusaha tenun ikat kediri dan juga lini usaha yang mengikutinya, misalnya penjahit busana, turun drastis. Maka, segala upaya untuk kembali mempromosikan harus dilaksanakan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Untuk menyesuaikan dengan kondisi yang masih pandemi, The 6th Dhoho Street Fashion kali ini tidak mengundang masyarakat sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Acara yang digelar di Selomangleng, 22 November 2020 mulai pukul 08.00 WIB ini disiarkan live melalui channel Youtube Kediri Tourism TV. Sehingga, masyarakat masih bisa menyaksikannya tanpa menimbulkan kerumunan.
Baca Juga: Langkah Pj Wali Kota Kediri Tingkatkan Predikat Kota Layak Anak
DSF kali ini menampilkan karya desainer tamu Priyo Oktaviano, Era Soekamto, dan Samira M. Bafagih. Selain itu juga menghadirkan desainer kebanggaan Kota Kediri, yaitu SMKN 3 Kediri, Luxe Caesar Boutique, Azzkasim, dan Numansa Batik Dermo.
Selain itu, acara ini akan dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Kofifah Endar Parawangsa, Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin, dan menampilkan Putri Indonesia 2020 Rr Ayu Maulida. Selain itu juga menampilkan hiburan dari CK Dance. Fashion Show ini akan dipandu oleh Lima sebagai show director dengan tata musik Nugie Wilis.
“Berbeda dengan tahun lalu yang menampilkan koleksi lebih muda dengan warna-warna neon, kali ini saya menghadirkan koleksi untuk wanita yang elegan, emasipasi wanita kekinian yang aktif di segala bidang profesi (wanita karier),” kata Priyo Oktaviano yang menampilkan koleksi 12 outfits dalam koleksi Awakening of Kilisuci.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
“Menerjemahkan tema Energy of Kilisuci, saya membuat koleksi yang memberi kesan enerjik berupa rompi (outer) untuk wanita dan pria dengan palet warna oranye. Rompi ini bisa dipadupadankan dengan tenun atau dengan busana lain,” kata Desty Rachmaning Caesar, desainer Kota Kediri dengan brand Luxe Caesar Boutique yang menampilkan 2 outfits.
Upaya untuk membangkitkan tenun ikat Kediri sudah dilakukan oleh Pemkot Kediri melalui Disperindagin dan Dinkop Kota Kediri dengan cara memesan ribuan masker berbahan tenun ikat. Upaya ini diikuti oleh OPD, BUMN, dan juga perusahaan swasta di Kota Kediri.
Sementara itu, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar sangat mendukung gelaran busana ini. Ia mendukung segala upaya untuk membangkitkan sektor UMKM dan sektor kreatif, juga kreativitas anak-anak muda Kota Kediri.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
"Sektor tersebut merupakan sektor padat karya yang menggerakkan perekonomian Kota Kediri,” kata Abdullah Abu Bakar, Wali Kota Kediri. (uji)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News