KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Kofifah Indar Parawansa, menantang Pemkot Kediri untuk menjadikan tenun ikat Kediri menjadi souvernir tingkat nasional.
Hal itu disampaikan Khofifah ketika membuka 6th Dhoho Street Fashion (DSF) di Gua Selomangleng, Kota Kediri, Minggu (22/11)
BACA JUGA:
- Tingkatkan Kualitas Pengelolaan dan Pelayanan Koperasi, Dinkop UMTK Kota Kediri Gelar Sosialisasi
- Tingkatkan Minat Baca dan Literasi Pelajar, Pemkot Kediri Peringati World Book and Copyright Day
- Ayo Daftar! Pj Wali Kota Kediri Launching Program Pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan 2024
- Diskominfo Kota Kediri Sosialisasikan Penggunaan Kalender Elektronik
"Kebetulan hari ini hadir Bapak Abdul Hakim Bafaqih, Komisi VI DPR RI yang membidangi industri, investasi, dan pariwisata. Saya kasih tantangan, tenun ikat Kediri jadi salah satu souvenir atau seragam," kata Kofifah.
Menurut Kofifah, tenun ikat Kediri sangat berpotensi untuk dikembangkan ke skala yang lebih besar, mengingat dalam hal industri fashion, khususnya fashion syariah, Indonesia masuk dalam 10 besar dunia.
Sedangkan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengatakan bahwa selama ini tenun ikat telah dipakai untuk seragam di lingkup Kota Kediri yang wajib dikenakan tiap hari Kamis sesuai Perwali.
"DSF merupakan salah satu cara agar para penenun dan desainer Kota Kediri mendapatkan inspirasi cara menampilkan tenun yang lebih kreatif. Bisa kasual dan desainnya tidak harus formal," kata Abdullah Abu Bakar.
Untuk ragam outfits kreatif ini, ditampilkan dalam 32 outfits karya desainer nasional dan desainer Kota Kediri dalam tema Energy of Kilisuci.