KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Kofifah Indar Parawansa, menantang Pemkot Kediri untuk menjadikan tenun ikat Kediri menjadi souvernir tingkat nasional.
Hal itu disampaikan Khofifah ketika membuka 6th Dhoho Street Fashion (DSF) di Gua Selomangleng, Kota Kediri, Minggu (22/11)
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
"Kebetulan hari ini hadir Bapak Abdul Hakim Bafaqih, Komisi VI DPR RI yang membidangi industri, investasi, dan pariwisata. Saya kasih tantangan, tenun ikat Kediri jadi salah satu souvenir atau seragam," kata Kofifah.
Menurut Kofifah, tenun ikat Kediri sangat berpotensi untuk dikembangkan ke skala yang lebih besar, mengingat dalam hal industri fashion, khususnya fashion syariah, Indonesia masuk dalam 10 besar dunia.
Sedangkan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengatakan bahwa selama ini tenun ikat telah dipakai untuk seragam di lingkup Kota Kediri yang wajib dikenakan tiap hari Kamis sesuai Perwali.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
"DSF merupakan salah satu cara agar para penenun dan desainer Kota Kediri mendapatkan inspirasi cara menampilkan tenun yang lebih kreatif. Bisa kasual dan desainnya tidak harus formal," kata Abdullah Abu Bakar.
Untuk ragam outfits kreatif ini, ditampilkan dalam 32 outfits karya desainer nasional dan desainer Kota Kediri dalam tema Energy of Kilisuci.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Desainer yang tampil yaitu Priyo Oktaviano, Era Soekamto, dan Samira M. Bafagih. Sedangkan desainer Kota Kediri yaitu Azzkasim Boutique, Numansa Batik Dermo, Luxe Caesar Boutique, dan SMKN 3 Kota Kediri.
"Kilisuci adalah pesona welas asih yang menjadi simbol Kediri," kata Era Soekamto menjelaskan 12 outfits yang terangkum dalam koleksi Avalokitaswara. Menurutnya, variasi outfits terlihat dari beragam interpretasi para desainer melalui kapsul koleksinya masing-masing. Mulai dari tampilan formal hingga kasual.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
Sementara itu, Ferry Silviana Abu Bakar, Ketua Dekranasda Kota Kediri, mengatakan bahwa Kilisuci adalah karakter perempuan yang punya prinsip dan rela berkorban untuk melindungi Kediri dari marabahaya. Kilisuci dikisahkan bertapa di Gua Selomangleng.
Ferry Silviana berharap, DSF akan mengangkat tenun ikat Kediri dan menggerakkan perekonomian para UMKM tenun ikat dari hulu ke hilir meski pandemi.
"Karena pendemi, acara ini tidak mengundang masyarakat luas, namun tetap disiarkan live melalu Channel YouTube Kediri Tourism dan Abdullah Abu Bakar, serta beberapa channel yang dimiliki Kota Kediri," ujar Ferry Silviana.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Layanan Informasi Publik, Pemkot Kediri Belajar ke Diskominfo Surabaya
Acara terbatas dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan dihadiri juga oleh Putri Indonesia 2020 Ayuma, Ketua Dekranasda Prov. Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak, Abdul Hakim Bafagih (anggota Komisi VI DPRI), Perwakilan Forkopimda Kota Kediri, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Staf Khusus Bupati Lombok Timur, jajaran Pemprov Jatim, serta Dekranasda di kabupaten/kota sekitar. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News