TUBAN, BANGSAONLINE.com - PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field berhasil melakukan efisiensi operasional dalam hal konversi Power Supply dari Diesel Engine Generator menjadi Power Supply dari PLN.
Program ini merupakan komitmen antara PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field dan PLN yang telah dilakukan sejak tahun lalu dan direncanakan terealisasi secara penuh sekitar pertengahan tahun depan. Melalui sistem kerja ABI (Pembangunan Power Plant Pad A dan Pad B menggunakan Diesel Rotary UPS System/DRUPS).
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
"Program ini juga merupakan salah satu Breakthrough Project PT Pertamina EP Asset 4 dengan target penyelesaian pekerjaan di tahun 2021," ujar RAM Assistant Manager Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field, Moh Sidik Asngari, Sabtu (5/12/2020).
Fluktuasi harga minyak dunia, penurunan penjualan, dan fluktuasi nilai tukar rupiah atau Triple Shocks memiliki dampak terhadap industri hulu migas di Pertamina. Menghadapi itu, PT Pertamina EP terus berupaya melakukan upaya optimalisasi kegiatan operasional untuk mencapai Program Efisiensi yang sedang digalakkan agar tetap bisa survive.
"Sebagai jantung penggerak operasi produksi, Sukowati Field Pad A dan B memiliki Power Plant. Fasilitas ini, membutuhkan daya masing-masing sekitar 400 kilowatt yang digunakan untuk mengoperasikan Water Injection Pump, ESP, dan Utilities lainnya," ucapnya.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
Dengan adanya Konversi Power Supply dari Diesel Engine Generator ke PLN tersebut, dapat memicu penghematan biaya yang cukup signifikan dan dapat mengurangi cost per barrel di Sukowati Field.
"Komitmen Sukowati Field untuk melakukan cost reduction dan merealisasikan Breakthrough Project, terutama pada saat penurunan harga minyak dunia di tengah pandemi Covid-19," ujarnya.
Beberapa manfaat dari Program Konversi ini d iantaranya, bisa efisiensi biaya operasional akibat penurunan Fuel Consumption dengan total beban eksisting sekitar 360 kilowhat Pad A Pad B. Dengan menggunakan Power dari PLN mampu menekan biaya operasional sebesar Rp 625.575.848 perbulan.
Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm
"Biaya operasional sebelumnya sebesar Rp 1.166.632.745 per bulan. Setelah menggunakan Power PLN hanya Rp 541.056.896 per bulan. Kondisi itu masih bisa ditingkatkan efisiensinya dengan optimalisasi ketersediaan Power sampai dengan 800 kilowhat di Pad A dan Pad B," imbuhnya.
Selain itu, juga dapat menurunkan emisi karbon dari penggunaan fuel consumption menjadi berkurang karena sudah beralih ke Power PLN. Serta breakthrough Project PT Pertamina EP Asset 4 untuk program Konversi Power dapat direalisasikan pada akhir tahun 2020.
Field Manager Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field, Indarwan Harsoni mengapresiasi program ini. Jika melihat ketersediaan power yang ada dan kondisi saat ini, ESP masih menggunakan Power Supply dari Diesel Engine Generator. Pengalihan Power Supply ESP untuk Pad B dari Diesel Engine Generator ke PLN ini dilakukan agar Potensi Efisiensi lebih optimal.
Baca Juga: Lewat Restorative Justice, Kejari Tuban Selesaikan Kasus Penganiayaan
“Konversi Power Supply dari Diesel Engine Generator ke PLN di Pad A dan Pad B ini dapat terwujud berkat usaha dan perjuangan teman-teman semua sehingga dapat memicu penghematan biaya yang cukup signifikan dan dapat mengurangi cost per barrel di Sukowati Field. Saya sangat berterima kasih kepada para PERWIRA - PERWIRA Sukowati Field yang telah bekerja keras tidak kenal lelah, untuk memajukan Sukowati Field," ujar Soni, panggilan akrabnya. (gun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News