KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim mendatangi kediaman keluarga salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ128, Rahmania Ekananda (40), di Jalan Yos Sudarso Nomor 78 A Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Senin (11/1/2021).
Kedatangan Tim DVI Polda Jatim tersebut untuk mengambil sampel darah dan swab Ny. Nanik Nardiyah (60), Ibu Kandung Rahmania Ekananda.
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
Kaur DVI Biddokes Polda Jatim drg. Yurika Arthanti menjelaskan bahwa DVI adalah suatu prosedur yang telah ditentukan untuk mengidentifikasi korban dalam sebuah insiden atau bencana massal berdasarkan Protokol Interpol. DVI merupakan suatu prosedur yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya kepada masyarakat dan hukum.
Menurut Yurika, dasar identifikasi dalam DVI ada dua, yaitu Dasar Primer atau Primary Identifier seperti sidik jari atau fingerprint, hasil pemeriksaan gigi geligi atau dental record, dan DNA. Sedangkan Dasar Sekunder atau Secondary Identifier adalah barang kepemilikan atau properti dan data medis atau medical.
"Untuk Ibu Nanik yang kami ambil adalah sampel darah dan swab. Selanjutnya, kedua sampel tersebut akan kami kirim ke Jakarta secepatnya," kata Yurika seusai pengambilan sampel, Senin (11/1/2021).
Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri
Seperti diberitakan sebelumnya, duka mendalam dirasakan oleh Ny. Nanik Mardiyah (60), Warga Jl. Yos Sudarso Nomor 78 A Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Anak pertamanya, Rahmania Ekananda (40) dan dua cucunya, Fazila Amara (6) dan Fathima Azaoina (2,5), masuk dalam manifes pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) lalu.
Nia-sapaan Rahmania pergi ke Pontianak untuk ikut tugas suaminya, Letkol Ahmad Khaidir. Suami Nia merupakan seorang perwira AU yang bertugas di Lanud Supandio Pontianak setahun terakhir ini.
"Saya baru pulang dari Jakarta 3 hari yang lalu. Sebelumnya selama 1 minggu saya tinggal di rumah Nia. Kemarin Nia kirim foto, kalau sudah ada di Bandara Cengkareng dan akan terbang ke tempat suaminya di Pontianak," kata Nanik, Ibu Nia, Minggu (10/1/2021) kemarin.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penggelapan Dana Kompensasi Pileg 2019 PPP Sampang Dihentikan Polisi, Mengapa?
Saat Nia berpamitan, Nanik sama sekali tidak merasakan firasat apa pun. Hanya saja selama satu minggu tinggal di Jakarta, anaknya ini terlihat sangat ingin menyenangkan dirinya.
"Nia bilang kalau pesawatnya tiba di Pontianak sekitar pukul 15.00 WIB. Saya telepon-telepon tidak diangkat. Terus saya telepon suaminya, suaminya hanya berkata sambil menangis, jika pesawat yang ditumpangi Nia dan anaknya hilang kontak," ujar Nanik.
Sementara itu, kawan kecil SD dan SMP Rahmania Ekananda, Devi Yunita Santi menjelaskan, sebenarnya Rahmania sudah punya rencana akan menggelar sunatan massal bersama kawan-kawan di komunitas sosial di Pare.
Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri
Menurut Devi, selama ini Nia juga sudah sering memberi donasi untuk kegiatan sosial kawan-kawannya di Pare. "Selama ini Jeng Nia, sering membantu untuk kegiatan sosial. Beliau justru yang tanya duluan, kebutuhan apa yang diperlukan kawan-kawan," kata Devi. (uji/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News