SURABAYA, BANGSAONLINE.com - KH Afifuddin Muhajir mendapat anugerah Gelar Doktor Kehormatan atau Doctor Honoris Causa (HC) dalam bidang Fiqh-Ushul Fiqh dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Jawa Tengah. Penganugerahan Doktor HC sekaligus orasi ilmiah itu akan digelar di kampus UIN Walisongon Semarang, Rabu (20/1/2021).
Kepada BANGSAONLINE.com, Kiai Afifudin Muhajir menjelaskan bahwa makalah untuk orasi ilmiahnya akan membahas tentang Pancasila dalam perspektif teks syariah dan tujuan syariah.
Baca Juga: BPIP Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Pasuruan
“Makalahnya berbahasa Arab : *الجمهورية الإندونيسية الموحدة في ميزان الشريعة* (دراسة عن بانتشاسيلا في ضوء النصوص و المقاصد),” tutur Kiai Afifuddin lewat pesan WahatsApp (WA) kepada BANGSAONLINE.com.
“Kalau dibahasakan Indonesia: Aljumhuriyatul Indonesiyah almuwahhadah fi mizanis syariati. Dirasatun an bancasila fi dhuin nushushi wal maqasid,” tambah Wakil pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur itu.
Menurut Kiai Afif – panggilan kiai santun ini – tema itu berbicara tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan Pancasila sebagai dasar dalam neraca atau pandangan teks syari'ah dan tujuan syari'ah.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ingatkan ASN Jaga Netralitas di Pilkada 2024
Lalu apa saja poin-poin penting dalam makalah atau orasi ilmiah itu?
Pertama, NKRI dengan Pancasila sebagai dasarnya adalah sah menurut pandangan syari'at Islam,” jelas Wakil Rais Syuriah PBNU itu.
Kedua, tutur Kiai Afif, Pancasila sebagai dasar negara bukanlah penghalang (مانع) terhadap penerapan syari'at di indonesia.
Baca Juga: Amanat Plt Bupati Lamongan di Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
Ketiga, Sila Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki arti yang lebih dalam daripada Piagam Jakarta. Karena Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mencerminkan tauhid sebagai pilar aqidah Islamiyah.
“Sebagai konsekuensi dari disepakatinya Pancasila menjadi dasar negara, maka tidak boleh ada perundang-undangan yang bertentangan dengan Sila Ketuhanan yang Maha Esa dan sila-sila yang lain,” kata Kiai Afif. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News