Sepanjang Tahun 2020, ​Petani Pamongan Kediri Gagal Panen Durian dan Cengkeh

Sepanjang Tahun 2020, ​Petani Pamongan Kediri Gagal Panen Durian dan Cengkeh Suyani, Kades Pamongan, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. (foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Tahun 2020 lalu, bisa dikatakan menjadi tahun yang kurang mengenakkan bagi para petani di Desa Pamongan, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Selain karena ada pandemi, Desa Pamongan yang menjadi salah satu sentra durian di Kabupaten Kediri itu mengalami gagal panen pada tahun 2020.

Suyani, Kades Pamongan menjelaskan bahwa di desanya ada sekitar 3.000 pohon durian. Bila musim sedang baik, masyarakat bisa memanen durian dan menjualnya sampai ke luar Kediri.

Baca Juga: Kampanye di Kecamatan Kepung, Dhito Dipuji Sebagai Pemimpin Pengayom Petani

"Diduga karena tahun 2020 lalu musimnya sedang tidak baik untuk durian, yaitu kemarau basah. Artinya, musim kemarau tapi tetap ada hujan, sehingga tidak baik bagi pohon durian," kata Suyani, Senin (1/2/2021).

Menurut Suyani, durian yang terkenal di Desa Pamongan itu adalah duren bajul yang mempunyai ciri khas tidak terlalu besar, manis, tapi ada rasa pahitnya. Harganya kalau normal antara Rp 40-100 ribu per buah tergantung besar kecilnya durian dan kualitasnya.

Ditambahkan oleh Suyani, selain gagal panen durian, petani di Desa Pamongan juga gagal panen cengkeh. Menurutnya, pohon cengkeh juga tidak bisa berbunga dengan baik bila cuacanya tidak menentu.

Baca Juga: Ribuan Petani di Kabupaten Kediri Gelar Deklarasi Dukung Dhito-Dewi

"Kontur tanah di Pamongan yang berada di Lereng Gunung Wilis ini memang cocok ditanami durian dan cengkeh, selain tanaman polowijo. Harapan kami tahun ini musim bisa bersahabat sehingga pohon durian bisa berbuah dengan baik, begitu juga cengkehnya bisa berbunga," pungkasnya. (uji/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO