Jatim Penghasil Durian Terbesar, Khofifah Bakal Jadikan Ekspor Unggulan Demi Kesejahteraan Petani

Jatim Penghasil Durian Terbesar, Khofifah Bakal Jadikan Ekspor Unggulan Demi Kesejahteraan Petani Khofifah Indar Parawansa memanjat pohon durian untuk memetik langsung buah bertabur duri yang akan dijadikan komoditas unggulan Jawa Timur itu di Blitar Jawa Timur. Foto: bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Produksi di Jawa Timur mencapai 488.356 ton dalam satu tahun. Otomatis provinsi berpenduduk 41,52 juta jiwa itu menjadi sentra utama penghasil . Bahkan tahun ini Jawa Timur kembali dikukuhkan sebagai penghasil terbesar.

Daerah penghasil terbesar di Jawa Timur, antara lain Malang, Pasuruan, dan Probolinggo.

Baca Juga: Bicara Toleransi di UINSA, Khofifah Ungkap Pengalamannya Tangani Konflik di Tolikara Papua

Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, langsung merespons dikukuhkannya Jawa Timur sebagai penghasil terbesar . Khofifah bahkan mengaku telah menyiapkan strategi besar untuk menjadikan sebagai komoditas unggulan ekspor. Ini tentu juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani .

Diantaranya mencakup peningkatan produksi, penguatan ekosistem agribisnis, serta ekspansi pasar ekspor.

"Durian bukan hanya kebanggaan Jawa Timur, tetapi juga potensi ekonomi yang luar biasa. Permintaan dunia terhadap , terutama varietas premium seperti Musang King dan Black Thorn, terus meningkat, khususnya dari Tiongkok hingga Timur Tengah. Kami ingin memastikan bahwa Jawa Timur siap menjadi pemain utama dalam ekspor dan membawa manfaat ekonomi bagi para petani,” ujar Khofifah dalam rilis yang diterima BANGSAONLINE, Rabu (22/1/2025).

Baca Juga: Resmikan Han Palace dan Legacy Ballroom, Khofifah Optimistis Perkuat Sektor MICE di Jawa Timur

Untuk langkah awal, Khofifah menargetkan peningkatan produksi dan kualitas di sentra utama Jawa Timur. Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempermudah akses petani terhadap bibit unggul, serta memberikan pendampingan dalam penerapan teknologi pertanian modern.

"Kami ingin para petani memiliki akses terhadap teknologi terbaik agar hasil panennya tidak hanya melimpah, tetapi juga memenuhi standar ekspor. Oleh karena itu, kami akan menggandeng akademisi, pakar pertanian, serta perusahaan agribisnis untuk mendampingi petani dalam seluruh proses budidaya," jelasnya.

Khofifah juga menyoroti pentingnya pengembangan varietas lokal unggulan agar semakin dikenal di pasar internasional. Ia menekankan perlunya sertifikasi dan paten varietas khas Jawa Timur, sehingga memiliki nilai tambah di pasar global.

Baca Juga: Khofifah Imbau Masyarakat Jawa Timur Waspada Cuaca Ekstrem dan Angin Kencang

Untuk memastikan kelancaran ekspor, ia akan memperkuat rantai pasok dan infrastruktur logistik menjadi prioritas utama. Pihaknya akan mendorong pembangunan fasilitas pengolahan pascapanen, memperkuat jaringan distribusi, serta bekerja sama dengan eksportir guna memperluas pasar ekspor.

"Kami tidak hanya ingin Jawa Timur unggul di dalam negeri, tetapi juga menjadi komoditas ekspor yang dicari di pasar dunia. Oleh karena itu, kami akan memastikan bahwa dari hulu ke hilir, ekosistem industri Jawa Timur berjalan optimal," tambahnya.

Khofifah berharap bahwa dengan berbagai langkah strategis ini, Jawa Timur tidak hanya mempertahankan predikatnya sebagai penghasil terbesar di Indonesia, tetapi juga mampu membawa premium Jawa Timur menembus pasar global secara berkelanjutan. Ia juga optimistis bahwa program ini akan memberikan dampak positif terhadap , pertumbuhan ekonomi daerah, serta memperkuat posisi Indonesia dalam industri internasional. (dev)

Baca Juga: Khofifah Apresiasi Perajin Tenun Ikat Parengan Lamongan yang Tetap Eksis hingga Generasi ke-3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO