Jombang, BANGSAONLINE.com - Semakin bertambahnya air akibat jebolnya tanggul Sungai Brawijaya yang masuk ke permukiman, membuat warga Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, terpaksa mengungsi, Jumat (05/02).
Pantauan di lokasi, warga beserta anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang melakukan evakuasi terhadap para lansia dan anak-anak dari Dusun Manisrenggo, Desa Gondangmanis. Para lansia harus digendong karena beberapa sudah tidak bisa jalan. Warga terpaksa mengungsi lantaran air yang menggenangi wilayah tersebut semakin bertambah hingga mencapai ketinggian sekitar satu setengah meter.
Baca Juga: Pemkab Jombang Bakal Tindak Tegas ASN yang Lakukan Perbuatan Indisipliner
“Hari ini terpaksa mengungsi karena air sudah masuk ke rumah. Kalau kemarin itu masih belum, hanya selutut, sekarang sudah sepinggang saya,” ujar Siti (62), Warga Dusun Manisrenggo.
Para pengungsi terpaksa meninggalkan harta bendanya di dalam rumah karena lokasi evakuasi cukup jauh dari tempat tinggalnya. Hanya sebagian pakaian, perhiasan, serta surat-surat berharga yang dibawa. Sedangkan lokasi penampungan bagi warga yang mengungsi ditempatkan di Kantor Desa setempat.
Baca Juga: Viral Nominal Parkir Ngawur Jombang Fest, Panitia Minta Berlakukan Tarif Sesuai Ketentuan
“Cuma bawa pakaian, tapi hanya beberapa saja. Kalau barang-barang elektronik seperti TV, Magic com dan lain-lain masih di dalam, rumah sudah gak bisa bawa. Ini tadi saja sudah antre nunggu perahu penjemput,” imbuh nenek dua cucu ini.
“Katanya mau dibawa ke kantor desa, tapi saya rencananya ke rumah kerabat saja di Perak,” tukasnya.
BACA JUGA: Cerita Korban Banjir Bandang di Jombang: Saat Salat, Tiba-Tiba Terdengar Suara Seperti Gemuruh Ombak
Baca Juga: Disdikbud Sosialisasikan Potensi Daerah di Jombang Carnival Gelaran Jombang Fest 2024
Selain bertambahnya air, menurut data dari BPBD Jombang, lokasi banjir pun meluas hingga 4 Desa di Kecamatan Bandarkedungmulyo. Air berasal dari Kali Konto masuk ke Sungai Avoeur Besuk.
“Aliran Kali Konto Kediri masuk ke Avoeur Besuk. Dan Avoeur Besuk ini jebol di tiga titik. Ada di Brangkal dan di Gondang Manis,” ungkap Koordinator Operasional Lapangan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran BPBD Kabupaten Jombang, Stevie Maria (Pepy).
Disebutkan Pepy, jika air dari tiga putusan tanggul tersebut masuk ke Sungai Brawijaya atau saluran Sekunder Brawijaya. Luberan air yang kini mengakibatkan banjir.
Baca Juga: DLH Siapkan Puluhan Toilet dan Tenaga Kebersihan di Alun-alun saat Jombang Fest 2024
“Saluran Sekunder Brawijaya kondisinya tidak mungkin sanggup untuk menampung debit air yang sangat besar, dan akhirnya meluber. Dan semua putusan tanggul ini meluber ke sawah, dan dari sawah masuk ke pemukiman,” terangnya.
BACA JUGA: Tergenang Banjir, Arus Lalu Lintas di Bandar Kedungmulyo Jombang Dialihkan
Data sementara akibat banjir ini, ada sekitar 1.748 Kepala Keluarga (KK) dan 5.480 jiwa yang tersebar pada 4 Desa di Kecamatan Bandarkedungmulyo yang terdampak banjir. Di antaranya, Desa Bandarkedungmulyo, Desa Gondangmanis, Desa Pucangsimo, dan Desa Banjarsari.
“Kondisi terparah sampai saat ini ada di Desa Gondang Manis yang menyelimuti lima dusun yaitu, Dusun Gondangmanis, Manisrenggo, Gondanglegi, Kandangan, dan Dusun Prayungan,” pungkas Pepy.
Baca Juga: Semarak Jombang Fest 2024, Wapres RI Dijadwalkan Hadir
Sebelumnya, banjir yang melanda 4 Desa di Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang terjadi pada Kamis (04/02) dini hari. Banjir diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Brawijaya yang melintasi wilayah tersebut. (aan/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News