Wali Kota Kediri Kumpulkan "Pawang Air" Untuk Cegah Banjir di Kota Kediri

Wali Kota Kediri Kumpulkan "Pawang Air" Untuk Cegah Banjir di Kota Kediri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, saat memimpin rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan yang menangani masalah air di Kota Kediri. (foto: ist.)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar melakukan rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan yang menangani untuk mencegah terjadinya banjir di Balaikota Kediri, Jumat (5/2).

Hal ini dikarenakan melihat curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari ini, mengakibatkan debit aliran air meningkat. Perum Jasa Tirta 1 mencatat, debit aliran air 750 hingga 800 meter kubik per detik pada Jumat (5/2).

Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan

Pada bulan Januari, debitnya sempat 1.200 milimeter kubik per detik. Namun karena curah hujan lebih banyak di hilir , pada bulan tersebut Kota Kediri belum merasakan dampaknya. Saat ini curah hujan di hulu juga tinggi, otomatis berdampak ke Kota Kediri.

Mengingat saluran air yang di tepi sungai saat ini masih belum optimal, maka perlu ditangani secara lintas sektor dengan melibatkan semua pihak yang memiliki kewenangan. Pihak tersebut di antaranya Balai Besar Wilayah , Perusahaan Umum Jasa Tirta 1, dan Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (UPT PSDA WS) Brantas.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak para "pawang air" ini untuk saling bersinergi dengan Pemerintah Kota Kediri dalam hal menangani permasalahan debit air tinggi di Kota Kediri. Wali kota berharap rapat koordinasi ini dapat menjadi solusi dan dapat mengurangi risiko seperti kebanjiran.

Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan

“Saya berharap kita punya pemikiran yang sama, karena Kota Kediri ini selain diuntungkan dengan adanya , tapi juga ada efeknya. Karena kita itu berada di daerah cekungan, jadi kita harus punya sungai-sungai yang lancar alirannya. Dan nanti kita mengecek kondisi di lapangan untuk mengurai semua permasalahan ini,” kata wali kota.

Menurut wali kota, hasil rapat koordinasi ini menghasilkan beberapa strategi, antara lain untuk menanggulangi banjir pertama, nantinya akan dibuat outlet di beberapa titik di Kota Kediri. Tujuannya untuk mempercepat air-air yang mengantre. Saat ini di timur sungai, dari drainase sebanyak 5 outlet dan outlet dari sungai sebanyak 4.

Kedua, lanjut wali kota, yang harus disepakati bersama adalah memastikan Kali Kedak dan Kali Ngampel bisa mengalirkan air dengan lancar. Selain itu, juga ada kendala besar yang sudah menahun, yaitu banjir di timur rel kereta api Jl. Hasanudin dan Jl. Patimura. Rel kereta api ini yang membuat kediri sering banjir. Karena jembatan-jembatan aliran sungai itu kecil-kecil semua.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi

"Jadi jembatannya harus diperbesar. Untuk itu, BBWS bisa memberikan rekomendasi dan harus support," jelas wali kota.

Selain itu, wali kota juga menginstruksikan BPBD Kota Kediri untuk memantau kondisi outlet-outlet di menggunakan perahu yang dimiliki. Serta Dinas PUPR diminta melanjutkan proses normalisasi sungai dan drainase Kota Kediri yang sudah berjalan mulai beberapa hari yang lalu.

Hadir dalam rapat koordinasi, antara lain, Asisten Administrasi Umum Chevy Ning Suyudi, Kepala DLHKP Kota Kediri Didik Catur, Kepala Dinas Perkim Hadi Wahjono, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Lia Parmanti, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Herwin Zakiyah, Kepala Pelaksana BPBD Indun Munawaroh, Perwakilan Perusahaan Umum Jasa Tirta 1, Perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, dan Perwakilan UPT PSDA WS Brantas. (uji/ns)

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO