Jatim Siapkan Kampung Tangguh Sebagai Embrio PPKM Mikro Berbasis Partisipasi Masyarakat

Jatim Siapkan Kampung Tangguh Sebagai Embrio PPKM Mikro Berbasis Partisipasi Masyarakat Gubernur Jatim Khofifah saat berada di Kampung Tangguh Semeru Desa Ngale, Kecamatan Pilang Kenceng, Kabupaten Madiun, Minggu (7/2).

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Meski sebelumnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat () di Jawa Timur sudah menujukkan hasil yang relatif signifikan, upaya penanganan terus dimaksimalkan untuk terus menekan penyebaran COVID-19.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa memang terdapat dampak yang signifikan dalam menekan penyebaran COVID-19 selama di Jawa Timur. 

Baca Juga: Bakal Gelar Kongres Ke-18, Khofifah Bersama PP Muslimat NU Silaturahmi dengan Menag RI Nasaruddin

Karenanya, sesuai arahan Presiden Joko Widodo terkait Mikro, Pemprov Jatim berkomitmen untuk melaksanakannya dengan modal sosial yang telah dipupuk sejak 8 bulan yang lalu, yakni melalui Satuan Kampung Tangguh.

"Jadi, kami berkomitmen melaksanakan Mikro melalui salah satu embrio yang dimiliki sejak 8 bulan lalu yaitu Kampung Tangguh," terang Khofifah saat ditemui di Desa Ngale, Kecamatan Pilang Kenceng, Kabupaten Madiun, Minggu (7/2).

Khofifah menjelaskan, itu sendiri adalah inovasi yang telah diciptakan oleh Polda Jatim bersama dengan dukungan Pemprov Jatim, Kodam V Brawijaya, dan pemerintah kota/kabupaten, perguruan tinggi untuk menciptakan satuan terkecil berbasis partisipasi masyarakat yang mampu bergotong-royong dalam penanganan COVID-19.

Baca Juga: Usung 2 Inovasi, Jatim Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif di IGA 2024

Di mana, inovasi itu sesuai dengan rekomendasi WHO, bahwa penanganan COVID-19 harus dapat melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Kampung tangguh dapat berbasis RT, RW, kelurahan, maupun desa.

"Kampung tangguh yang sudah ada di Jatim ini tentunya adalah suatu bentuk kearifan lokal yang akan membantu masyarakat melaksanakan edukasi protokol kesehatan COVID-19," imbuh Khofifah.

Ditambahkannya, kebersamaan dalam pelaksanaan juga akan menciptakan empathy building dan social bonding dalam pelaksanaan Mikro serta untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.

Baca Juga: Jenazah Kiai Roziqi Disalatkan di Masjid Akbar, Khofifah 3 Kali Minta Kesaksian Jemaah

Untuk diketahui, per tanggal 07 Februari 2021, jumlah yang ada di Jawa Timur telah mencapai 3.160 dan terus akan bertambah.

Berdasarkan Inmendagri no 3 tahun 2021, Jawa Timur termasuk dalam daerah yang mendapatkan instruksi untuk pelakanan Mikro dengan daerah prioritas Malang Raya, Surabaya Raya, dan Madiun Raya. Pemberlakuan Mikro akan dilaksanakan tanggal 9 - 22 Februari 2021.

"Kami harapkan pelaksanaan Mikro ini nantinya bisa berjalan lancar di Jatim. Tentunya dengan dukungan seluruh elemen baik TNI, POLRI, serta masyarakat. Utamanya, dengan terus memperkuat dan memberdayakan keberadaan Kampung Tangguh yang memang sudah kita terapkan di Jatim," pungkas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini. (tim)

Baca Juga: Masjid Tertua di China Tak Ditempati Salat, Kenapa? Laporan M Mas'ud Adnan dari Tiongkok (3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Respons Keluhan Ojol Karena Terdampak Pandemi, ASC Foundation Bagikan Paket Sembako dan Uang Bensin':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO