LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Lamongan Yuhronur Efendi melantik sebanyak 348 tenaga PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) di Gedung Pertemuan Gajah Mada Pemkab Lamongan, Selasa (2/3/2021). Terdiri dari sejumlah 181 orang tenaga pendidik, 63 orang tenaga kesehatan, dan 104 orang dari tenaga pertanian.
Sebelumnya, tenaga PPPK yang diangkat merupakan calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak formasi tahun 2019 yang telah mengikuti seleksi penerimaan PPPK yang juga dilaksanakan pada tahun yang sama.
Baca Juga: Pesan Bupati Lamongan di Peringatan Hari Ibu ke-96
Kehadiran PPPK, menurut Bupati Yuhronur, diharapkan dapat menjadi teladan penerapan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer) di lingkungan masyarakatnya.
“Di masa pandemi Covid-19 ini, kehadiran PPPK dapat menjadi teladan di lingkungan masyarakat. Dengan hadirnya kita dapat menjadi contoh baik terutama dalam menaati protokol kesehatan,” harap Yuhronur.
Tak hanya bisa menjadi teladan, penyerahan SK PPPK juga dapat menjadikan dorongan semangat untuk bekerja.
Baca Juga: Tak Ingin Warganya Terjebak Pinjol dan Investasi Bodong, Anggota DPR RI Jiddan Gelar Sosialisasi
“Lamongan mendapat predikat SAKIP A. Artinya manajemen pemerintahan yang diterapkan dalam pemerintahan di dalam birokrasi sudah berstandar internasional. Mari terus kita jaga agar lebih baik lagi,” ungkapnya.
Begitu pula dengan dampak pandemi Covid-19 yang mengancam pertumbuhan UMKM lokal, Yuhronur turut mengajak seluruh pihak, termasuk PPPK turut ambil bagian.
“Pencanangan 'Ayo Beli Produk Lamongan' terus saya gaungkan. Agar terjadi perputaran ekonomi di Lamongan. Apalagi di tengah pandemi ini. hal-hal kecil yang kita lakukan akan membawa dampak luar bisa bagi pertumbuhan ekonomi lokal,” tutur Yuhronur.
Baca Juga: Lantik Direktur Utama BDL, Bupati Yuhronur Tekankan Dua Peran Perusahaan Daerah
Sebelumnya saat apel perdana pascapelantikan, Yuhronur menyampaikan perlunya menjaga konsistensi atas capaian dan prestasi yang telah ditorehkan dalam berbagai bidang.
Di samping melaksanakan program-program yang ada, konsentrasi awal pemerintah fokus untuk memulai program 100 hari kerja. Di mana dalam fokus pertama yakni penanganan infrastruktur.
“Saat ini banyak sekali jalan-jalan yang rusak, hal ini diperparah dengan intensitas curah hujan yang sangat tinggi. Begitu juga infrastruktur-infrastruktur lain dampak banjir juga harus kita perbaiki. Supaya kehidupan masyarakat dapat normal kembali. Maka ini menjadi perhatian kita bersama," pungkasnya. (qom/zar)
Baca Juga: Pemkab Lamongan Siagakan 198 Tim Kebersihan Jelang Nataru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News