GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani melakukan sidak jalan langsor di area Perbukitan Makam Putri Cempo (Pucem) Kecamatan Kebomas, Rabu (3/3/2021).
Didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gunawan Setijadi, Bupati Gus Yani melihat langsung kondisi bukit Pucem yang longsornya kian parah.
Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Telogodendo Gresik Meluap
"Jadi, sepulang dari stadion Gejos pagi ini, saya pun langsung meninjau lokasi longsor di Putri Cempo," ujar Bupati Gus Yani, Rabu (3/3/2021).
Menurut Gus Yani, sidak ini dilakukan sebagai tindak lanjut banyaknya aduan atau laporan di media sosial (medsos) terkait kondisi Bukit Pucem. "Jadi, ketika sampai di lokasi (Putri Cempo), saya langsung menelepon Pak Kadis PU untuk mendampingi saya meninjau lokasi," ungkapnya.
Gus Yani berjanji longsornya Bukit Putri Cempo akan menjadi perhatiannya. Ia mengatakan akan membahas penanganan Bukit Putri Cempo dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Sabet 8 Penghargaan di IGA 2025
"Saya akan segera memanggil para kepala OPD terkait untuk bisa menindaklanjuti cepat masalah longsor Bukit Pucem ini. Mengingat, longsornya cukup parah, terbilang sering, dan sangat membahayakan warga setempat," pungkasnya.
Bukit Pucem memiliki tebing setinggi sekitar 30 meter. Pasca longsor, kondisi bukit ini mengkhawatirkan. Sejumlah rumah warga dan kafe yang berjejer di tepian tebing pun nyaris ambruk masuk ke dalam jurang.
Sementara di sekitar area longsoran Bukit Pucem itu terdapat situs bersejarah. Yakni makam Putri Cempo dan Paman Sunan Giri. Longsor tersebut juga memutus jalur alternatif Jalan Veteran dan Giri, sehingga membuat warga harus memutar lebih jauh.
Baca Juga: Lewat Program Jaksa Sahabat Tani, Pemkab Gresik, Kejati Jatim dan Petrokimia Dukung Ketahanan Pangan
Pemerintah Gresik sejauh ini hanya memasang terpal penutup tepi tebing sepanjang kurang lebih 100 meter sebagai penanganan darurat guna mencegah longsor susulan.
Diketahui, tahun ini DPRD Gresik telah mengalokasikan anggaran darurat sebesar Rp 25 miliar. Dana tersebut bisa digunakan Unit Reaksi Cepat (URC) untuk menangani kondisi yang tidak terduga, seperti longsor Bukit Putri Cempo. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News