LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Yuhronur Efendi mengimbau kepada Bulog dan seluruh pengelola lumbung padi untuk menyerap hasil panen padi di wilayahnya.
“Bulog dan seluruh lumbung padi di Lamongan agar segera menyerap hasil panen padi petani. Selain untuk menjaga ketahanan pangan, apalagi Kabupaten Lamongan adalah salah satu lumbung padi nasional, juga untuk menjaga harga jual gabah agar tidak anjlok sehingga petani tidak merugi,” ujar Yuhronur saat melakukan kunjungan ke Bulog Lamongan, Selasa (9/3).
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
Apalagi menurutnya saat ini di akhir bulan Maret adalah puncak-puncaknya panen padi. Dari data yang dihimpun oleh Dinas TPHP, luas tanam padi bulan Oktober 2020 sampai dengan Februari 2021 yakni seluas 69.632 hektare. Sementara dari Januari hingga Februari 2021 seluas 12.926 hektare. Sedangkan produksi padi sampai dengan Februari 2021 sebanyak 98.238 ton. Jadi provitas padi saat ini telah mencapai 7,6 ton.
“Saat ini harga Gabah Kering Panen (GKP) berkisar Rp 3.900 sampai dengan Rp. 4.100 per kilogram. Sedangkan Gabah Kering Giling (GKG) Rp 5.200 sampai dengan 5.300 per kilogram. Kita menjaga agar harganya tidak turun,” imbuhnya.
“Ini juga sebagai langkah mendukung program Ayo Beli Produk Lamongan. Jika penyerapan dan daya beli terhadap gabah atau beras Lamongan meningkat, maka dengan sendirinya harga jualnya akan meningkat,” imbuhnya.
Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat
Di Kabupaten Lamongan sendiri terdapat 603 lumbung padi di 27 kecamatan dengan 12 berstatus maju, 214 berstatus berkembang, dan 377 lainnya berstatus perintis. (qom/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News