Harga Cabai Rawit Makin Pedas, Kini Tembus Rp120 Ribu Per Kilogram

Harga Cabai Rawit Makin Pedas, Kini Tembus Rp120 Ribu Per Kilogram Pinasti, salah seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Srengat Kabupaten Blitar harus menyiasati naiknya harga cabai rawit.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Harga cabai rawit di Kabupaten Blitar terus merangkak naik setiap harinya. Pekan lalu, harga bumbu dapur bercita rasa pedas itu mencapai Rp110.000 per kilogram, saat ini sudah tembus ke harga Rp120.000 per kilogram. Kenaikan terjadi akibat menipisnya persediaan barang karena kondisi cuaca yang tidak menentu.

Pinasti, seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Srengat Kabupaten Blitar mengatakan bahwa kenaikan rawit bertahap sejak sebulan terakhir. Mulai masih berada di kisaran Rp90.000 hingga Rp110.000 per satu kilogramnya sampai saat ini tembus Rp120.000 per kilogramnya.

Baca Juga: Update Harga Sembako Jawa Timur 17 Desember 2024, Harga Cabai Tembus Rp32 Ribu!

"Harganya naik terus, jadi mulai kemarin sudah tembus Rp120.000 per kilogramnya," ujar Pinasti, Selasa (23/3/2021).

Kata dia, pedagang terpaksa harus menaikkan rawit karena harga dari pengepul ataupun petani sudah tinggi. Untuk menghindari kerugian karena minat konsumen turun, dia biasanya menyiasati dengan mengurangi jumlah barang atau cabai rawit untuk dijual.

"Pembeli kan belinya juga sedikit-sedikit. Jadi kami juga membatasi stok karena takut busuk. Apalagi sekarang dari petani atau pengepul harganya sudah tinggi. Jadi kalau nyetok banyak takutnya modalnya gak nutut untuk kulakan dagangan lainnya," tuturnya.

Baca Juga: Harga Sembako Jawa Timur Hari ini 11 Desember 2024

Tak hanya Pinasti, Wiji, pedagang bumbu dapur di Pasar Kanigoro merasakan hal yang sama. Dia mengaku pembeli saat ini banyak yang memilih mengurangi belanja cabai rawit karena harganya mahal, sehingga mau tidak mau pedagang harus ikut mengurangi stok cabainya.

"Biasanya setiap hari nyetok sekitar 50-60 kilogram, tapi sekarang cuma menyetok 20 kilogram cabai rawit saja, karena yang beli juga sedikit," jelasnya.

Para pedagang menyebut kenaikan rawit ini disebabkan kondisi cuaca yang tidak menentu. Pasalnya, tanaman cabai sangat dipengaruhi dengan kondisi cuaca. Dengan kondisi ini  memang tidak dapat diprediksi setiap harinya. (ina/zar)

Baca Juga: Blusukan Cek Harga di Pasar Blitar, Khofifah Puji Kualitas Sayur Premium di Pasar Tradisional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Jelang Ramadan, Harga Cabai di Pasar Tradisional Kota Pasuruan Meroket':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO