Sampah Menumpuk di Tepi Jalan, DLH Gresik Akui Desa Ambeng-Ambeng Belum Masuk Layanan Persampahan

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik merespons keluhan warga Desa Ambeng-Ambeng terkait tumpukan sampah di tepi jalan setempat yang menyebabkan lingkungan menjadi kumuh dan bau.

Kepala DLH Kabupaten Gresik Ir. Mokh. Najikh, M.M., menyatakan bahwa Desa Ambeng-Ambeng merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Duduksampeyan yang belum tersedia tempat pembuangan sampah.

"Memang di Desa Ambang-Ambeng sejauh ini belum ada tempat atau bak truk untuk tempat pembuangan sampah," ungkap Najikh kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (4/4/2021).

Namun, lanjut Najikh, di Desa Ambeng-Ambeng sudah dilakukan sosialisasi kepada warganya soal tempat pembuangan sampah. "Sudah ada pertemuan. Sudah ada sosialisasi juga," kata Najikh.

Saat ini, masih kata Najikh, Desa Ambeng-Ambeng telah menyiapkan lahan tanah kas desa (TKD). sebagai lokasi pembangunan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) atau tempat pembuangan sampah terpadu (TPST). "Lahannya masih dalam proses penyerahan dari TKD ke aset Pemkab Gresik," bebernya.

Adapun untuk mengatasi masalah tumpukan sampah di Desa Ambeng-Ambeng selama ini, masyarakat membentuk forum lingkungan hidup (FLH). "Keberadaan tumpukan sampah yang ada di sana kami sebut sampah liar. Selama ini ditangani FLH secara insidental," terangnya.

Najikh mengungkapkan, di Kecamatan Duduksampeyan yang sudah masuk dalam pelayanan persampahan adalah Desa Setrohadi. Saat ini, di desa tersebut juga tengah disiapkan lahan dan konstruksi untuk tempat penempatan kontainer sampah. "Jadi, nanti kontainernya minta DLH dengan cara memperbaiki kontainer yang lubang," jelasnya.

"Di Desa Setrohadi, tambah Najikh, warga juga minta dilayani pengangkutan sampah dari TPS yang sudah dibangun ke tempat pembuangan akhir (TPA). Kami sedang kaji lebih lanjut untuk pembangunan TPS tersebut," pungkasnya. (hud/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News