Produk Beras Lamongan Lebih Sehat dan Berkualitas, Bupati Yuhronur Apresiasi Inovasi DTPHP

Produk Beras Lamongan Lebih Sehat dan Berkualitas, Bupati Yuhronur Apresiasi Inovasi DTPHP Bupati Yuhronur dan Wakilnya Abdul Rouf didampingi Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Lamongan Sujarwo saat panen raya. (foto: ist)

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Total produksi padi Kabupaten sebesar 1.172.965 ton Gabah Kering Giling (GKG) di tahun 2020 menobatkan sebagai penghasil padi terbesar di Jawa Timur. Bahkan, Kabupaten masuk lima besar penyumbang padi terbesar tingkat nasional dengan surplus beras sebanyak 564.139 ton di tahun 2020.

Menurut Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Sujarwo, hal tersebut harus dipertahankan bahkan harus ditingkatkan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten melalui DTPHP membuat inovasi Manajemen Tanaman Sehat Padi Sehat Beras Super (MTS Pasbesur).

Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan

"MTS Pasbesur pada tanaman padi adalah sistem pertanian padi berbasis pengelolaan tanaman terpadu, ramah lingkungan, dan menghasilkan produk yang sehat dan berkualitas. Diawali dengan membuat percontohan budi daya MTS Pasbesur di kawasan inti yakni di Desa Besur, Kecamatan Sekaran. Nantinya akan dikembangkan di 6 kecamatan lain yakni Kecamatan Sekaran, Kalitengah, Deket, Glagah, Karangbinangun, dan Karanggeneng yang dilintasi oleh Bengawan Solo sehingga pengairan dapat dilakukan sepanjang tahun," ujar Sujarwo saat Panen Raya Padi MTS Pasbesur di Desa Besur, Kecamatan Sekaran, Selasa (6/4/2021).

Sujarwo menambahkan bahwa MTS Pasbesur ini akan menghasilkan padi yang sehat dan berkualitas karena didukung dengan pemilihan bibit unggul, penggunaan pupuk organik, sarana infrastruktur irigasi, alsintan modern, dan pengendalian hama yang baik.

"Pada MTS Pasbesur padi percontohan ini penggunaan pupuk kimia berkurang 50% karena mengoptimalkan pemupukan berimbang terutama penggunaan pupuk organik, serta pengendalian hama dengan cara alami seperti refugia dan menggunakan Rumah Burung Hantu (Rubuha) dengan jumlah total 350 Rubuha di Kecamatan Sekaran dan untuk di Desa Besur sebanyak 20 Rubuha sehingga padi yang dihasilkan lebih sehat dan berkualitas," tambah Sujarwo.

Baca Juga: Pemkab Lamongan Bangun 35 Titik Sumur Bor untuk Petani Tembakau Melalui DBHCHT

Berdasarkan data yang dihimpun oleh DTPHP, produktivitas padi meningkat setelah penerapan MTS Pasbesur. Dari yang sebelumnya 7,13 ton per hektare naik menjadi 7,58 ton per hektare. Bahkan di kawasan percontohan Desa Besur produktivitasnya mencapai 7,86 ton per hektare.

Sedangkan luas tanam padi tahun 2021 sampai dengan saat ini 91.646 hektare dengan luas panen 56.820 hektare dengan total produksi 430.696 ton GKG yang menghasilkan 275.000 ton beras. Untuk di Kecamatan Sekaran, luas panen seluas 1.035 hektare dan 108 hektare di Desa Besur.

Bupati Yuhronur Efendi bersama Wakil Bupati Abdul Rouf yang hadir mengikuti acara panen raya tersebut mengapresiasi atas inovasi yang telah dilakukan. Menurutnya, pemerintah akan mendorong sertifikasi beras sehat berkualitas sesuai standar nasional.

Baca Juga: Polres Lamongan Amankan 11 Tersangka Pengedar Narkoba, 2 di antaranya Pasutri asal Surabaya

"Kuantitas sudah bagus, bahkan masuk lima besar lumbung padi nasional. Yang harus ditingkatkan selanjutnya yakni kualitas. Saya mengapresiasi MTS Pasbesur ini karena selain dapat meningkatkan produksi padi juga dapat meningkatkan kualitas padi menjadi lebih sehat dan berkualitas. Untuk selanjutnya akan didorong untuk mencapai sertifikasi beras sehat berkualitas sesuai standar nasional Indonesia. Harapannya agar produk ini mampu bersaing di pasaran dan dicari banyak pembeli," ujar Bupati Yuhronur.

Yuhronur mengungkapkan bahwa sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah meninjau penggilingan padi di Kabupaten untuk memastikan surplus beras untuk meyakinkan pemerintah pusat tidak perlu melakukan impor beras.

"Saat ini harga beras sedang anjlok, semoga apa yang sebelumnya diperjuangkan dapat tersampaikan ke pemerintah pusat sehingga kebijakan tersebut bisa membuat harga beras terkontrol dan kesejahteraan petani terjamin," pungkasnya. (qom/zar)

Baca Juga: Lewat Metode Budi Daya Greenhouse, Produksi Melon di Lamongan Meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO