SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Pendiri Tik-Tok,
Zhang Yiming, dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia. Menurut Dahlan Iskan, orang
Indonesia juga menyumbang penghasilan terhadap anak muda berusia 38 tahun itu.
Orang kaya lainnya adalah istri Jeff Bezos: penulis novel MacKenzie Tuttle, Ia memiliki harta Rp 500 triliun dari hasil penceraiannya. Juga istri penyanyi Kanye West, Kim Kardashian. Ia juga dapat harta melimpah dari hasil penceraiannya.
Baca Juga: Postingan Endorsement Kamu Bintang? Siap-Siap Pajak Datang!
Yang tak kalah menarik, New York kini kalah dengan Beijing dalam “memproduksi” triliuner. O ya? Silakan simak tulisan wartawan kondang yang juga mantan menteri BUMN itu di Disway dan HARIAN BANGSA pagi ini, 9 April 2021. Di bawah ini kami turunkan juga untuk pembaca BANGSAONLINE.com. Selamat membaca:
SALAH satu berita besar minggu ini adalah: Beijing mulai mengalahkan New York. Yakni dalam hal ''kota mana yang memiliki triliuner paling banyak di dunia''.
Dalam sejarah orang kaya, selalu saja New York ''ibu kotanya''. Selalu saja jumlah orang terkaya ada di sana. Baru tahun 2020 terjadi pergeseran. Selisihnya memang baru satu orang. Tapi kalau ilmu statistik dipergunakan untuk mengukur masa depan Beijing akan kian meninggalkan New York.
Baca Juga: Klarifikasi Khofifah soal Hoaks Video Bagi-Bagi Santunan Usai Menang Pilbup Jatim
Maka tahun 2020 bukan hanya harus diingat sebagai tahun pandemi. Tapi juga tahun di mana negara asal virus Covid-19 mengalahkan negara korban Covid paling parah di dunia.
Beijing kini punya 100 triliuner.
New York kini memiliki 99 triliuner.
Baca Juga: Usai Videonya Viral, Intan Srinita Hapus Unggahan yang Tuding Roy Suryo Pemilik Akun Fufufafa
Yang juga harus dicatat: selama pandemi ternyata tetap lahir miliader-miliader baru. Selama satu tahun pandemi saja telah lahir 660 miliarder baru. Miliarder di situ ukurannya adalah miliar dolar. Alias sekitar Rp 14 triliun. Atau, kalau dalam bahasa Indonesia disebut triliuner – di atas Rp 14 triliun.
Di antara 660 triliuner baru itu yang 210 orang datang dari Tiongkok –termasuk Hong Kong. Jumlah itu mengalahkan negara mana pun –sebagai pemilik triliuner baru.
Yang juga mengejutkan adalah: lima kota di Tiongkok masuk 10 besar pemilik triliuner baru: Beijing, Shanghai, Shenzhen, Hong Kong, dan Guangzhou. Sedang di Amerika hanya dua kota dalam kategori itu: New York dan San Francisco.
Baca Juga: Kades Kapor Bantah Tudingan Tolak Teken Pengajuan Sertifikat Tanah Elektronik
Total kini ada 2.775 triliuner di dunia. Kekayaan mereka USD 13,1 triliun. Saya pusing mengkurskannya ke rupiah.
Menurut Forbes –media yang mengeluarkan angka-angka itu– kekayaan orang-orang kaya itu naik 45 persen selama pandemi satu tahun. Sedang di Amerika saja orang yang jatuh miskin karena pandemi sebanyak 8 juta orang. Itu karena 80 juta orang Amerika kehilangan pekerjaan.
Tentu Anda sudah tahu siapa orang terkaya baru di Beijing itu: Zhang Yiming (张一鸣). Anda harus selalu ingat nama itu. Kan Anda sudah menyumbangkan sebagian penghasilan Anda untuk anak muda itu. Ia pendiri TikTok. Umurnya 38 tahun. Lulusan Nankai University, yang kampusnya hanya sepelemparan batu dari rumah sakit tempat saya transplant di Tianjin. Ia sendiri orang dari provinsi Fujian –tempat asal kebanyakan orang Tionghoa Indonesia.
Baca Juga: Dituding Murtad, Dahlan Iskan Jawab dengan Shalat
Nama-nama lain Anda juga sudah tahu. Termasuk mantan istri Jeff Bezos itu: penulis novel MacKenzie Tuttle. Yang ketika diceraikan dua tahun lalu mendapat harta USD 35,6 miliar. Atau sekitar Rp 500 triliun. Saat cerai itu, Bezos kehilangan 25 persen hartanya. Tapi tahun lalu ia sudah kembali menjadi yang terkaya di dunia.
Triliuner baru yang juga mendapatkan hartanyi dari perceraian Anda lebih tahu lagi: mantan istri penyanyi Kanye West, Kim Kardashian itu. Hanya 6 tahun Kardashian kawin dengan suami ketiganyi itu. Kini Kardashian resmi masuk triliuner baru, dengan kekayaan pas USD 1 miliar. Tentu tidak semua datang dari perceraian. Kardashian adalah pengusaha terkemuka yang terkait dengan kecantikan wanita.
Tentu ini bukan hanya memperbincangkan orang kaya –salah satu hiburan terbaik bagi siapa saja. Tapi juga soal sistem kenegaraan.
Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad
Misalnya: bagaimana bisa, sistem komunisme membuat orang-orang bisa masuk terkaya di dunia.
Bahwa Amerika melahirkan orang-orang superkaya adalah memang karena kapitalisme. Amerika didirikan untuk itu: hak semua orang untuk menjadi kaya dan salah orang itu sendiri mengapa miskin.
Pemahaman lama kita tentang komunisme adalah: anti orang kaya dan anti feodalisme. Tapi yang tertanam dalam benak saya adalah slogan Partai Komunis Indonesia (PKI): sama rata sama rasa. Itulah yang sering saya dengar waktu kecil. Ketika ada pawai Nasakom di desa. Barisan paling depan massa PNI. Barisan kedua dari NU. Barisan paling belakang massa dari partai Komunis. Dengan slogan sama rata sama rasa itu.
Baca Juga: Pj Kades Karangasem Pasuruan Angkat Bicara soal Netralitas yang Viral di TikTok
Saya baru berubah total setelah begitu sering ke Tiongkok. Lalu mendalami sistem di sana. Yang ternyata komunisme Tiongkok sudah menjadi komunisme empat kaki: buruh, tani, pengusaha, ilmuwan. Sudah jauh dari komunisme lama: satu kaki, buruh. Atau komunisme generasi kedua, buruh dan tani, yang dikembangkan di Tiongkok-lama dan di Indonesia sebelum tahun 1965.
Di Tiongkok-baru, pengusaha –yang aslinya adalah lawan utama komunis– justru sudah menjadi salah satu sokoguru komunisme Tiongkok.
Sebetulnya, ternyata, sistem bisa apa saja: yang penting tujuan tercapai. Yakni negara menjadi maju, tidak ada lagi kemiskinan dan selamat dunia-akhirat. (*)
Baca Juga: Pemilu Dungu, Pengusaha Wait and See, Ekonomi Tak Menentu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News