Pesona Edelweiss Jawa, si Bunga Abadi yang Tumbuh di Puncak Kelud

Pesona Edelweiss Jawa, si Bunga Abadi yang Tumbuh di Puncak Kelud Pesona bunga edelweiss yang tumbuh di sekitar kawah di Puncak Gunung Kelud. (foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Selain menawarkan keindahan alam dan kawahnya, pesona Gunung Kelud semakin lengkap dengan tumbuhnya bunga edelweiss di belantara bebatuan vulkanik di gunung teraktif di Pulau Jawa tersebut.

Anaphalis javanica, nama ilmiah bunga edelweiss jawa adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara. Tumbuhan ini sekarang dikategorikan sebagai tumbuhan langka.

Baca Juga: Sempu Exotic Park di Kediri, Tempat Wisata yang Patut Dikunjungi

Edelweiss merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus. Bunga ini mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.

Pesona dan keindahan bunga edelweiss di puncak Gunung Kelud, tentu bisa memikat para pengunjung untuk memetiknya. Namun, papan larangan untuk memetik bunga langka itu, sudah terpasang di sana-sini.

Bunga ini memang dilarang untuk dipetik. Para pengunjung yang mencoba memetik, bisa dikenakan sanksi berat. Pengunjung hanya bisa memandangi keindahan bunga yang konon sudah ditemukan sejak 200 tahun lalu itu.

Baca Juga: Mas Dhito Janji Kembalikan Kejayaan Wisata Gunung Kelud

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Pasal 33 Ayat (1) dan (2) tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya masih mengatur larangan memetik edelweiss. Tujuan larangan memetik bunga edelweiss itu sangat jelas, yaitu untuk menjaga ekosistem lingkungan pergunungan yang masuk dalam kawasan konservasi.

Bunga yang ditemukan pertama kali oleh naturalis Jerman bernama Georg Carl Reinwardt pada 1819 di Lereng Gunung Gede Jawa Barat ini, juga dijuluki si bunga abadi. Menurut sumber, bunga ini disebut bunga abadi karena memiliki waktu mekar yang lama, hingga 10 tahun. Oleh karena itu disebut bunga abadi. Hormon etilen yang ada pada bunga edelweis, bisa mencegah kerontokan kelopak bunga dalam waktu yang lama.

Bunga-bunganya, biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus. Sehingga waktu sangat pas, ketika wisata Gunung Kelud diuji coba buka untuk umum pada bulan April ini. Bulan di mana si bunga abadi sedang memperlihatkan pesonanya, sehingga pengunjung bisa menikmati keindahannya dan bisa sekadar menyapa. (uji/zar)

Baca Juga: Tahun Depan, Sumber Corah Pare akan Dibuka Lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO