Operasi Pasar Pemkot Surabaya, Harga Lebih Terjangkau, Bergilir di 31 Kecamatan

Operasi Pasar Pemkot Surabaya, Harga Lebih Terjangkau, Bergilir di 31 Kecamatan Kegiatan operasi pasar yang dilakukan Pemkot Surabaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Selama , Pemerintah Kota (Pemkot) menggelar atau pasar murah dalam upaya menstabilkan harga kebutuhan pokok. Tentunya harga yang ditawarkan lebih murah dan lokasinya mudah dijangkau masyarakat.

Kepala Bidang Distribusi Dinas Perdagangan (Disdag) Kota , Trio Wahyu Bowo mengatakan, ini lokasinya bisa berada di kantor kelurahan, kecamatan, balai RT dan RW. Lokasi yang dipilih, tentunya strategis dan mudah dijangkau masyarakat. "Kita gelar . Harga komoditas yang dipasarkan itu dibawah harga pasar," kata Trio, Rabu (21/4/2021).

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

Ia mencontohkan, untuk minyak goreng, saat ini 1 liternya di pasar harganya kisaran Rp 14-15 ribu. Sedangkan di , harga yang ditawarkan kisaran Rp 12.900. Harga yang sama juga berlaku untuk komoditas lain seperti gula.

"Gula itu di pasar atau toko modern harga kisaran Rp 12.500 ribu per kilogram. Kita pasarkan dengan harga kisaran Rp 11.800 per kilogram," jelasnya.

ia menambahkan, harga komoditas seperti daging ayam yang ditawarkan di juga lebih murah, yakni kisaran Rp 30 ribu per kilogram. Sedangkan di pasaran, harganya masih di kisaran Rp 35 ribu per kilogram.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

"Untuk harga telur di luar kisaran Rp 24-25 ribu dan di kita jual kisaran Rp 22 ribu. Jadi ada selisih Rp 3000 per kilogramnya," ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, Trio menyebut, berlangsung dengan cara bergiliran di 31 kecamatan . Dalam satu hari, Disdag menargetkan rata-rata digelar di dua sampai tiga kecamatan.

“Target kita di 31 kecamatan. Satu hari minimal di dua lokasi kecamatan. Tapi ada beberapa kecamatan yang menginginkan untuk lebih dari dua lokasi ," kata dia.

Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya

Pihaknya menilai, ini sangat efektif untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok. Terutama, selama bulan suci dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Setidaknya ada dua efektivitas yang diharapkan tercapai dalam tersebut.

"Pertama, harganya langsung diterima warga kota dengan murah. Kedua, warga kota tidak perlu jauh-jauh membeli di tengah kota atau di pasar-pasar, apalagi sekarang pandemi," tutur dia.

Menariknya, dalam setiap ini Disdag juga menggandeng pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat. Sehingga warga tak hanya disuguhkan beragam kebutuhan pokok, namun juga produk-produk UMKM . (dra/ian)

Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO