BangsaOnline - Sudah sepekan lebih warga Tanjung Unggat, Kecamatan Bukit Bestari, Kota
Tanjung Pinang dihantui pocong gentayangan. Hampir setiap malam pocong
mendatangi rumah warga minta tali yang membungkus tubuhnya dilepas.
Fenomena ini membuat warga ketakutan.
Majelis Ulama Indonesia
(MUI) membenarkan ada istilah pocong gentayangan di dalam Islam. Tetapi
bukan si jenazah yang menghantui, sebab ketika ruh sudah lepas dari
badan maka tempat kembalinya adalah menghadap Tuhan. Siapa makhluk
gentayangan yang suka usil?
"Sebenarnya orang yang sudah mati
rohnya menghadap Allah SWT. Kalau yang gentayangan itu berarti mempunyai
teman hidup, jadi ada makhluk hidup yang menempel ke kita," kata
Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Cholil Nafis kepada
merdeka.com, Rabu (25/2).
'Teman hidup' atau yang sering disebut
qorin ini mengikuti sifat si Fulan, atau orang yang diikutinya semasa
hidup. Setiap manusia memiliki qorin. Jika orang itu baik, suka beramal
saleh dan menjauhi larangan agama, maka qorin tidak akan mengganggu
orang lain selepas si Fulan meninggal.
Begitu juga sebaliknya,
jika selama hidup si Fulan ini dekat dengan maksiat, jahat dan memiliki
segudang sifat buruk lainnya, maka amalan-amalan ini tetap melekat ke
qorin meski si Fulan sudah meninggal.
Dengan begitu, maka tak
menutup kemungkinan jika si qorin menampakkan diri, dapat berwujud
menyerupai orang yang telah meninggal.
"Kalau orangnya baik si
qorin enggak ganggu orang, tetapi kalau jahat, teman kita dari makhluk
halus menjelma jadi kita, makanya jadinya ada istilah pocong," lanjut
Cholil.
Sehingga penyebab ada pocong atau setan gentayangan
menampakkan diri, bukan disebabkan tali pocong jenazah tidak dibuka
ikatannya. Tetapi karena penjelmaan dari qorin. Jadi Cholil menyarankan
kepada warga agar tak usah membongkar lagi kuburan dan melepas tali ikat
pocong.
"Ya enggak perlu, yang penting adalah ruhnya. Jadi bukan karena enggak dibuka terus jadi pocong."
Lantas
mengapa semua itu bisa terjadi? Tak menutup kemungkinan, lanjut Cholil,
si Fulan saat hidupnya entah sengaja atau tidak mengganggu jin yang
memang habitatnya berada di lembah. Tetapi untuk dugaan si Fulan
memelihara jin, sepertinya itu masih jauh dari kebenaran.
"Mungkin di suatu tempat, di lembah tempat jin, diganggu. Lantas jin keluar menjadi makhluk menakutkan," terang Cholil.
Islam
memberikan senjata ketika bertemu pocong gentayangan atau makhluk halus
yang suka mengganggu. Pertama membaca doa a'uzubuka lima tillahit
tammati min syarri maa khalaq.
"Sedangkan ayat kursi buat mengusir setan dan surah Annas dan Alfalaq," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News