JAKARTA, BANGSAONLINE.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar simulasi penyelamatan khusus kecelakaan di jalan tol dengan menggunakan rescue udara berupa helikopter pada Senin (10/05). Kegiatan simulasi ini diadakan di Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) Km 40B dan Jalan Tol Jagorawi Km 19B.
Hadir dalam kegiatan simulasi tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Danang Parikesit, Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae, dan Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur.
Baca Juga: Nahas! Dua Pengendara Motor di Sidoarjo Tewas Usai Tertabrak Truk
Simulasi penanganan kecelakaan Jasa Marga dan Basarnas ini dilakukan secara berkesinambungan, dimulai dari laporan pengguna jalan, koordinasi petugas-petugas terkait, baik itu petugas di Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) maupun petugas di lapangan.
Evakuasi korban dilakukan oleh petugas gabungan Jasa Marga yang terdiri dari mobile customer service, rescue, ambulans, hingga derek. Simulasi menitikberatkan pada evakuasi kecelakaan dengan korban luka berat yang berada di lokasi yang sulit dijangkau serta dibutuhkan penanganan dengan cepat.
Budi Karya Sumadi mengapresiasi kerja sama yang diinisiasi oleh Basarnas bersama BPJT dan Jasa Marga ini. “Hal ini sejalan dengan rencana Pemerintah dalam penanganan kecelakaan jalan raya mencapai tingkat fatalitas nol, di mana untuk jalan tol ditargetkan jangka pendek, yaitu di tahun 2024. Kami yakin ini bisa tercapai dengan kerja keras Basarnas, Ditjen Hubdat, BPJT dan operator jalan tol seperti Jasa Marga yang harus terus menerus dilakukan dan dilatih,” ujar Budi.
Baca Juga: Diduga Karena Ban Meletus, Truk Pengangkut Telur Terguling di Tol Sidoarjo-Waru
Sementara Marsdya TNI Henri Alfiandi menjelaskan, simulasi ini dibuat untuk memberikan jawaban kepada masyarakat jika terjadi kecelakaan di jalan tol yang memiliki kesulitan tingkat tinggi dan membutuhkan kecepatan untuk bisa menolong korban.
“Dengan adanya kerja sama ini, ada kesempatan untuk berlatih bersama sehingga semakin mengasah keterampilan para petugas dalam membantu korban, ini sangat baik untuk memastikan keamanan masyarakat,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News