Praktisi Pendidikan Dukung Usaha Pemprov Jatim Persiapkan Pembelajaran Tatap Muka

Praktisi Pendidikan Dukung Usaha Pemprov Jatim Persiapkan Pembelajaran Tatap Muka Dr. Lia Istifhama, M.E.I., Praktisi Pendidikan Jatim dalam sebuah diskusi bersama Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sinyal kegiatan (PTM) terlihat semakin jelas, seiring dengan kebijakan pemerintah pusat yang menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri pada tanggal 30 Maret 2021 lalu. SKB ini mengenai panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

pun menunjukkan spirit pelaksanaan pendidikan tatap muka. Bahkan, Jawa Timur bersiap memenuhi persyaratan agar tatap muka bisa digelar pada Juli 2021. PTM ini diharapkan berlangsung di semua jenjang pendidikan, tak hanya SMA/SMK.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Spirit Jawa Timur yang tengah mempersiapkan sekolah tatap muka ini menuai banyak simpati dan dukungan, di antaranya dari praktisi pendidikan, .

“Tentu jajaran telah melakukan observasi dan mengukur secara cermat dan komprehensif perkembangan pendidikan secara daring. Jadi, pemberlakuan kegiatan belajar tatap muka ini harus didukung semua pihak,” terang perempuan yang akrab disapa itu, Senin (17/5/2021).

Aktivis perempuan ini mengungkapkan dukungannya terhadap kegiatan belajar tatap muka, bukan berarti ia menafikan perkembangan teknologi yang harus bisa diikuti. Melainkan, sekolah tatap muka tetap diperlukan agar anak-anak terhindar dari karakter asosial.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

Menurut ibu dua anak ini, pertumbuhan mental dan kognitif pasti jauh berbeda antara anak-anak yang mengenyam pendidikan di sekolah dengan mendapatkan pengetahuan melalui sarana gadget.

"Kita yang sekarang dewasa, adalah produk sekolah tatap muka. Jadi, hak yang sama seharusnya dimiliki anak-anak kita," tegasnya.

Tokoh Milenial Literasi Jawa Timur tersebut menambahkan, dukungan bisa diberikan oleh semua pihak, baik orang tua maupun lembaga pendidikan. Dukungan dan partisipasi aktif dinilainya penting agar pelaksanaan dapat berjalan dengan tepat.

Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah

“Kita harus menguatkan semangat mereka belajar bersama teman-temannya, karena saya yakin, anak-anak pasti rindu bertemu teman-temannya," kata Doktor Ekonomi Syariah UINSA Surabaya tersebut.

Sebelumnya, guna memastikan berjalan dengan aman, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengharapkan segala sesuatunya dipersiapkan. Mulai dari vaksinasi pada guru SMA, SMK, dan SLB harus selesai 100 persen, protokol kesehatan dijalankan dengan ketat, serta jam belajar dan jumlah prosentase siswa yang mengikuti .

Untuk itu, Gubernur Khofifah meminta pihak SMA, SMK dan SLB Se-Jatim wajib membentuk Tim Satgas Covid-19 pada tiap sekolah. Di mana, yang tergabung di dalamnya sesuai dengan kearifan lokal, misalnya guru dan murid yang tergabung dalam OSIS di sekolah tersebut.

Baca Juga: Kepala Dindik Jatim Terima Audiensi Pengurus PGRI

“Satgas Covid-19 di masing-masing sekolah harus dipastikan clear. Kalau tidak ada satgasnya, maka guru akan kesulitan untuk menertibkan disiplin protokol kesehatan. Kalau anggota satgasnya teman sebaya akan lebih mudah mengingatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di sekolah,” terang Gubernur Khofifah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, hingga saat ini 38 bupati/wali kota sudah memberikan rekomendasi untuk SMA, SMK dan SLB yang sudah siap melakukan .

“Kami berharap kepada jajaran Dinkes Jatim pada Bulan Mei 2021 atau Juni 2021, tenaga pendidik dan guru 100 persen sudah divaksinasi 2 kali. Supaya pendidiknya sehat, psikologis masyarakat bisa menerima dengan tenang. Sehingga rencana kami tatap muka pada awal tahun ajaran 2021/2022 yaitu pada 5 Juli 2021 dapat berjalan aman,” pungkasnya. (mdr/ian)

Baca Juga: Lazisnu Surabaya Jadi Perantara Kebaikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO