SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan melaksanakan Muswil IX, pada 31 Mei - 1 Juni 2021 di Surabaya. Salah satu agendanya adalah pemilihan Ketua DPW PPP Jawa Timur yang baru.
Salah satu sosok yang dicalonkan menjadi Ketua DPW PPP Jawa Timur, adalah Hj Mundjidah Wahab atau yang akrab disapa Bu Mun. Ia merupakan putri dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Almaghfurlah KH Abdul Wahab Chasbullah.
Baca Juga: Khofifah dan Eri Cahyadi Kompak Hadiri Ta’dzim Maulid Nabi Muhammad SAW di GBT
Perhelatan Muswil IX DPW PPP Jawa Timur nantinya dipastikan akan lebih berkualitas dengan kesediaan Mundjidah Wahab maju sebagai Ketua DPW atas dorongan Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa pekan lalu.
Dukungan kepada Mundjidah memang menguat. Sebagian besar DPC PPP di Jatim optimis dengan dikomandani Munjidah Wahab, suara PPP akan terdongkrak. Bahkan Ketua Alumni Ponpes Al Anwar Jatim KH Ahmad Mizan Basyari menyampaikan hal serupa.
“Mutlak Alumni Sarang mendukung sepenuhnya Bu Nyai Hj Mundjidah Wahab sebagai Ketua DPW Jatim," tegasnya, Rabu (26/5/2020).
Baca Juga: Khofifah Disambut Pekikan 'Lanjutkan' saat Berangkatkan Peserta Jalan Sehat Hari Santri di Madiun
Pernyataan serupa juga disampaikan salah satu tokoh PPP Jatim, Mujahid Ansori. Ia menyebutkan munculnya nama Hj Mundjidah Wahab sebagai kandidat Ketua DPW PPP Jatim merupakan dorongan dan usulan dari Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa.
Mujahid menilai Mundjidah Wahab cocok menjadi Ketua DPW PPP Jatim karena memiliki pengalaman di pemerintahan, serta merupakan penerus dari ulama karismatik Almaghfurlah KH Abdul Wahab Chasbullah. Di samping itu, Gubernur Jatim Hj Khofifah Indar Parawansa juga sudah merestui Munjidah sebagai Ketua DPW PPP Jatim.
Muswil IX ini menjadi tonggak baru dan bersejarah bagi PPP. Peraturan Organisasi dan AD/ART menjamin terlaksananya permusyawaratan yang diatur secara modern serta profesional di bawah komando DPP PPP.
Baca Juga: Khofifah Kembali Dinobatkan sebagai 500 Muslim Berpengaruh Dunia 2025
"Dulu, yang menerbitkan SK DPC Kabupaten/Kota adalah DPW, sekarang menjadi wewenang dua tingkat di atasnya yaitu DPP, maka sudah menjadi kewajiban bagi DPC Kabupaten/Kota untuk Sami'na Wa Atho'na pada keputusan DPP PPP," ujar Mujahid.
Secara terpisah Ketua DPC PPP Kabupaten Jember Madini Farouq, berharap Muswil IX PPP Jatim mendatang bisa berjalan lancar dan sesuai dengan peraturan organisasi yang berlaku, di samping itu juga bisa dijadikan ajang silaturrahim, karena masih dalam suasana syawal, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Madini juga berharap Muswil IX menjadi momentum bangkitnya partai yang berlambang Ka’bah ini khususnya di Jawa Timur.
Baca Juga: Bersama Gus Reza Lirboyo, Khofifah Minta Baca Al Quran Satu Hari Satu Juz dan Perbanyak Shalawat
Sementara itu, di sela-sela tugas sebagai Bupati Jombang, Mundjidah Wahab yang terlihat sangat fresh dengan busana nuansa hijau menyampaikan komitmennya untuk membesarkan PPP.
“Untuk PPP dan NU saya siap bukan hanya karena ada dorongan dari Pak Ketum, tapi juga karena dukungan dari para kiai-kiai sepuh. Ke depan mari bersama-sama mewujudkan PPP tetap eksis serta maju berkembang dalam ridho Alloh Rabbul 'Izzati,” ungkap mantan anggota DPRD Jatim itu.
Saat ini Bu Mun dipercaya masyarakat Kabupaten Jombang mengemban amanah sebagai bupati kabupaten berjuluk kota santri itu.
Baca Juga: Maulid Nabi Bersama Puluhan Ribu Muslimat di Pasuruan, Khofifah Ajak Teladani Akhlaq Rasulullah
Mundjidah Wahab lahir di Jombang, Jawa Timur pada 22 Mei 1948. Kini ia berusia 73 tahun. Saat ini ia adalah Bupati Jombang periode 2018–2023.
Bu Mun mengawali karirnya sebagai anggota dewan. Beliau dilantik sebagai anggota dewan termuda di usianya yang ke-21 mewakili Fraksi Partai NU. Bakat kepemimpinan itu, selain diperoleh melalui pengalaman berorganisasi, yang juga diwarisi dari ayahnya KH Abdul Wahab Chasbullah, pendiri NU, pahlawan nasional yang juga pencipta Mars Syubbanul Wathan yang kini kian digandrungi banyak kalangan.
Tidak ada dalam kamus Mundjidah Wahab semboyan seperti dikumandangkan banyak kalangan bahwa tidak ada lawan abadi dalam politik, yang ada adalah kepentingan abadi. Semua aktivitas perjuangan semata diabdikan demi kepentingan agama, bangsa, dan negara.
Baca Juga: Hadiri Muslimat NU Bersholawat Bersama Habib Syech, Khofifah: Jamaah yang Konsisten Mendoakan Bangsa
Saat sistem multi partai diberlakukan, Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU Jombang ini pernah ditawari berpindah partai yang menurut hitungan matematis lebih menjanjikan.
“Saya tetap akan istiqomah berada di PPP. Ibarat kapal, seandainya partai karam, biarlah saya karam bersamanya,” kenang Bu Mun. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News