SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Setelah menggelar wisuda online serentak se-Kota Surabaya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama para pengusaha melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang beasiswa pendidikan bagi anak-anak yang orang tuanya masuk dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Surabaya.
Beasiswa pendidikan yang berasal dari CSR perusahaan itu jumlahnya terus bertambah. Jika tahun lalu hanya sebesar Rp 2,4 miliar, namun pada tahun ini meningkat menjadi Rp 3,8 miliar. Jumlah ini berasal dari 23 perusahaan yang bersedia memberikan CSR-nya kepada Pemkot Surabaya dalam bidang pendidikan. Dari 23 perusahaan itu, 9 di antaranya sudah menyelesaikan proses administrasinya dan pada hari ini dilakukan penandatanganan MoU di Balai Kota Surabaya. “Insyallah yang lain akan segera menyusul,” ujar Eri, Selasa (22/6/2021).
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Menurutnya, ketika sudah ada bantuan seperti ini, maka ke depan tidak ada lagi perbedaan antara sekolah swasta dan sekolah negeri. Diharapkan semuanya bisa saling menujang, sehingga pendidikan di Surabaya bisa berjalan beriringan.
“Buat saya, tidak ada bedanya antara sekolah negeri dan swasta, tapi bagaimana anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang sama, mendapatkan kualitas guru yang sama, dan itulah tugas pemerintah dan tugas semua stakeholder yang ada di Kota Surabaya,” tegasnya.
Selain CSR dari MBR, Eri juga mengaku sudah mengajak seluruh ASN di lingkungan Pemkot Surabaya untuk memberikan zakatnya dengan cara menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang orang tuanya MBR. Bahkan, ia juga memastikan hingga hari ini, ASN di pemkot yang bersedia menjadi orang tua asuh sebanyak 2.800.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Sementara itu, Direktur PT Selaras Makmur Bersama, Hartono mengaku tergerak membantu pemkot dalam bidang pendidikan karena melihat ada orang lain yang tidak mempunyai kesempatan untuk menempuh pendidikan.
“Sebenarnya, bantuan ini hanya pemicu, karena saya berharap dan yakin teman-teman pengusaha yang lain akan mengikutinya untuk bersama-sama membantu warga yang masuk dalam MBR,” kata Hartono.
Ia juga menjelaskan bahwa perusahaannya bergerak di bidang pertanian, sehingga dia mengaku tahu betul ada beberapa anak petani di berbagai daerah yang tidak memiliki kesempatan untuk belajar. Oleh karena itu, ia juga berpesan kepada anak-anak yang sudah mendapatkan kesempatan belajar untuk memanfaatkan sebaik-baiknya. Sebab, saat ini kesempatan itu sudah sama, sehingga harus digunakan sebaik mungkin untuk meraih kesuksesan.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
“Saya rasa, suatu usaha yang baik ini jangan berhenti begitu saja, sebaiknya dilanjutkan dan kami juga berharap kawan-kawan pengusaha lainnya juga mulai mengikuti untuk bersama-sama membantu, saya yakin mereka akan segera mengikuti,” tutupnya. (dra/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News