SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkeliling ke kampung-kampung padat penduduk untuk mengevaluasi munculnya klaster keluarga, Senin (28/6/2021). Salah satunya di Kampung Simo Sidomulyo Kelurahan Petemon, Kecamatan Sawahan, di mana terdapat satu keluarga terkonfirmasi positif Covid-19.
Dengan didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol. Johnny Eddizon Isir dan beberapa kepala perangkat daerah, Eri melakukan rapat terbatas di lokasi serta berdialog dengan warga, tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Dia menjelaskan, di Kampung Simo Sidomulyo terdapat satu keluarga yang terdiri atas lima orang telah terpapar Covid-19. Bahkan, di RT lain yang masih dalam satu RW di kampung ini juga ditemukan tiga warga hasilnya reaktif berdasarkan tes antigen. Sementara untuk swab PCR masih menunggu hasilnya keluar.
Selain mengingatkan penerapan protokol kesehatan terus diperketat, Eri meminta kesediaan warga untuk dites swab massal, mengingat daerah tersebut cukup padat penduduk, sehingga interaksi antarwarga cukup intens. Swab massal adalah bagian dari tracing (penelusuran).
“Tolong warga bersedia di-swab. Ini prosedur penanganan, ketika ada tes lalu positif, tracing harus dilakukan. Jadi akan dilakukan swab di kampung, untuk segera tahu bila ada yang positif, ini demi keselamatan semua,” ujarnya.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Di sela-sela blusukan kampung, Eri juga terus meminta tolong kepada warga agar taat protokol kesehatan. Pemkot Surabaya menerapkan standar penanganan Covid-19 berbasis RT. Apabila dalam satu RT ditemukan 3 sampai 5 kasus Covid-19, seharusnya dalam satu wilayah itu ditutup dan dilakukan swab massal semua warganya.
"Bagi yang hasil swab PCR negatif, akan dilakukan vaksin bila memang belum menerima vaksin. Sedangkan warga yang positif, langsung ditangani dan diisolasi," kata Eri.
"Ini yang saya terapkan bersama Pak Kapolres. Kita bikin pedomannya yang nanti bakal diterapkan bagi setiap kampung apabila terdapat warganya yang terpapar Covid-19, sehingga semua terantisipasi dengan baik, semua demi warga Surabaya,” ujarnya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Ia menjelaskan, pedoman yang disiapkan itu bukan bertujuan untuk menutup total kampung atau lockdown. Tetapi, membatasi mobilitas atau pergerakan keluar masuk warga. Di samping itu, warga yang terpapar Covid-19 juga harus menyadari jangan sampai menulari lingkungan sekitarnya.
Saat ini, di rumah sakit tak hanya para orang tua yang dirawat karena terpapar Covid-19. Tetapi juga banyak di antaranya adalah anak-anak dan remaja. “Maka sekali lagi, jangan egois, terapkan protokol kesehatan,” tegas Eri. (dra/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News