Bagi desa yang warga isoman-nya kurang dari 100 orang, maka bisa dialihkan ke warga yang terdampak PPKM Darurat. Dengan syarat, selama ini mereka tidak menerima BPNT, PKH, BST, dan BLT-DD.
Sedangkan bagi desa yang melebihi kuota 100 paket, bisa mengajukan lagi ke kecamatan setempat. “Kita utamakan warga yang isoman atau Isoman baru,” pungkas alumni FISIP Unair ini.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sidoarjo, Achmad Misbahul Munir mengatakan bantuan sembako untuk warga isoman dan terdampak PPKM Darurat tahap pertama ini, bekerja sama dengan Perum Bulog.
Paket sembako tersebut langsung didistribusikan ke tiap kecamatan, kemudian pihak desa akan mengambil di kecamatan.
Salah satu syarat untuk memperoleh paket sembako tersebut, kata Misbahul Munir, salah satunya warga isoman harus menunjukkan surat keterangan antigen positif.
Sedangkan bagi warga terdampak PPKM Darurat, mereka yang belum menerima BPNT, PKH, BST, dan BLT-DD. “Bantuan ini murni dari Pemkab Sidoarjo, sebagai salah satu bentuk mengatasi dampak Covid-19,” ucapnya.
Selain 100 paket untuk tiap desa, Dinsos juga menyiapkan cadangan 200 paket di kecamatan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Paket sembako ini terdiri dari gula 1 kilogram, tepung 1 kilogram, minyak goreng 1 liter, dan beras 10 kilogram. (sta/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News