SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan, dengan sejumlah amal usaha yang bergerak di berbagai bidang, terutama pendidikan dan kesehatan, menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam modern terbesar di dunia.
“Maka orang bilang Muhammadiyah ini organisasi Islam modern terbesar di dunia. Bukan hanya di Indonesia,” kata Haedar di laman Muhammadiyah.
Baca Juga: Di Pertemuan Strategis dengan Muhammadiyah, Menteri ATR/BPN Bahas Legalisasi Aset dan Pemanfaatannya
Saat ini Muhammadiyah, menurut Haedar Nashir, tercatat telah memiliki 163 Universitas, 23 ribu PAUD dan TK, 348 pondok pesantren, 117 rumah sakit, 600 klinik dan ribuan pendidikan dasar dan menengah.
(Prof. Dr. Haedar Nashir. foto: suara muhammadiyah.id)
Baca Juga: Ketua PWM Jatim Apresiasi Pelaksanaan Pilkada 2024
Dengan amal usaha yang jumlahnya tidak sedikit itu, Haedar Nashir berharap Muhammadiyah dapat menjadi teladan bahwa Islam adalah dinul amal atau Islam adalah agama amaliyah.
”Islam sebagai dinul amal itu puncaknya nanti adalah Islam sebagai dinul hadharah, Islam menjadi agama peradaban yang maju yang kemudian kita sebut sebagai Islam Berkemajuan,” papar Haedar.
Sementara Anis Matta, politikus yang kader Muhammadiyah, menilai Muhammadiyah memiliki visi dan cakrawala yang jauh ke depan sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Kang Irwan Dukung Mbah Kholil, Kiai Bisri dan Gus Dur Ditetapkan jadi Pahlawan Nasional
"Visi dan cakrawala Muhammadiyah tersebut, tumbuh dan berkembang seiring bertumbuhnya Indonesia sebagai bangsa," kata Anis Matta dalam keterangan tertulisnya yang dikirim ke BANGSAONLINE.com, Senin (19/7/2021).
Pernyataan politikus berbasis Muhammadiyah itu disampaikan menyambut Milad Muhammadiyah ke-112 yang jatuh pada Ahad 8 Dzulhijjah Hijriyah atau Minggu, 18 Juli 2021.
Baca Juga: Ketua DPW PKS Jatim Beri Ucapan Selamat ke Khofifah-Emil
(Anis Matta. foto: ist)
Kini Anis Matta mendirikan Partai Gelora. Mantan Presiden PKS itu menjabat ketua umum Partai Gelora. Para pengurus Partai Gelora memang banyak berbasis Muhammadiyah.
Menurut Anis, pilihan berkhidmat dalam amal usaha pelayanan, terutama pendidikan dan kesehatan, menunjukkan visi dan cakrawala Muhammadiyah yang jauh ke depan.
Baca Juga: PKS Jatim Sulap 1.040 RKI Jadi Posko Pemenangan Khofifah-Emil
Pilihan berkhidmat itu, lanjutnya, bisa dilihat dari azas kemanfaatannya dalam mengatasi krisis berlarut akibat pandemi Covid-19 seperti sekarang.
"Muhammadiyah kadang sunyi dari sorotan dan tepuk tangan, tapi visi dan cakrawala Muhammadiyah sangat jauh ke depan, seperti bahwa kemajuan suatu bangsa bertumpu pada manusia," katanya.
Muhammadiyah didirikan pada 8 Dzulhijjah 1330 Hijriah atau bertepatan dengan 18 November 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman, Yogyakarta. KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah untuk mengembalikan umat Islam di Indonesia kepada ajaran berdasar pada Al Quran dan Hadits.
Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah Pilar Kemajuan Bangsa dan Umat
"Selamat milad Muhammadiyah ke-112. Pada momen yang baik ini, mari kita berdoa semoga Allah memberikan kasih sayangnya kepada bangsa Indonesia, terutama di masa yang penuh tantangan ini," katanya.
Anis Matta sendiri merupakan kader Muhammadiyah. Ketua Umum Partai Gelora Indonesia ini pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Darul Arqam, Gombara, Makassar, Sulawesi Selatan beberapa puluh tahun silam, lembaga pendidikan yang didirikan oleh Muhammadiyah. Pesantren ini didirikan oleh KH Abdul Djabbar Ashiri dan dibantu oleh KH Abdul Djalil Tahir pada tahun 1971 yang hingga saat ini masih terus eksis.
Dengan basis kuat Muhammadiyah itu tampaknya Partai Gelora bisa menyedot massa Muhammadiyah. Apalagi ketua umumnya kader Muhammadiyah. (tim)
Baca Juga: Menangkan Pasangan SAE, Ratusan Kader dan Pengurus DPD PAN Sidoarjo Rapatkan Barisan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News