KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang bertindak sebagai Wakil Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), menyampaikan berbagai perkembangan terkait pandemi Covid-19 serta pelaksanaan program pembangunan daerah maupun program kerja Apeksi di Kota Kediri.
Penyampaian bahasan terkait penanganan Covid-19 itu dilakukan saat Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Pengurus Apeksi secara virtual, Senin (9/8).
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri menyampaikan bahwa di Kota Kediri kasus terkonfirmasi positif mulai mengalami penurunan, setelah di minggu keempat bulan kemarin mengalami peningkatan kasus. Kota Kediri sebagai salah satu daerah aglomerasi pasti ikut menanggung beban.
Bila dilihat dari BOR rumah sakit, dari 500 tempat tidur yang disediakan, hanya 200 sampai 230 orang yang menempatinya, sisanya ditempati oleh warga luar Kota Kediri. Namun hal itu juga karena rumah sakit Kota Kediri ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19.
“Untuk mengendalikan BOR di rumah sakit, kami mengendalikan di hulunya. Contohnya bila ada yang melakukan isolasi harus tetap dikontrol,” kata Mas Abu, Senin (9/8).
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
Lebih lanjut, Wali Kota Kediri memberikan saran untuk daerah lain untuk memerhatikan pasokan oksigen. Karena seperti di Kota Kediri, yang sudah dipersiapkan dan dirasa sudah cukup memenuhi ternyata belum cukup memenuhi dan sampai saat ini Kota Kediri menerima pasokan oksigen 2 hari sekali.
“Karena ini ada pergeseran tren Covid-19 dan sekarang di luar Jawa lagi banyak maka hati-hati dengan pasokan oksigen. Selain itu untuk vaksin agar ditambah sehingga target vaksinasi segera tercapai,” imbuhnya.
Mas Abu juga mengungkapkan, di Kota Kediri setiap hari ada tim yang keliling ke rumah warga yang isolasi mandiri untuk mengecek kadar oksigen dalam darah. Bila ditemukan kadar oksigen di bawah normal nanti akan dirujuk ke rumah sakit atau tempat isolasi terpusat.Tak hanya itu, tracing juga dilakukan secara masif dan untuk pelaporannya juga sudah dilakukan dengan baik melalui aplikasi Si Lacak.
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
Di sisi lain, dalam bidang ekonomi Wali Kota Abu menuturkan saat ini orang diberi uang berapa pun habis untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Bantuan kebutuhan pokok untuk warga dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah daerah juga sudah berjalan dengan baik.
“Saya rasa kalau untuk bantuan, sekarang ini waktunya untuk mendata. Lalu pada waktu nanti dikendorkan bantuan ini baru kita luncurkan, sehingga ibaratnya mereka bisa kulakan lagi untuk berjualan,” terang Abu.
Terakhir, a mengungkapkan bahwa berbagai hal telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Kediri untuk penanganan Covid-19. Dan hal ini telah diintegrasikan agar bisa saling sinergi antara TNI, Polri, dan Pemerintah Kota Kediri.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Rapat secara virtual itu dibuka oleh Ketua Dewan Pengurus, Wali Kota Bogor Bima Arya, yang juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pengawas, Wakil Ketua Dewan Pengurus dan Komisariat. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News