SUMENEP (BangsaOnline) - Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) melurug kantor DPRD Sumenep, Rabu (11/3). Kedatangan organisasi kuli tinta Sumekar ini terkait dengan pengusiran wartawan oleh oknum anggota komisi B, Masdawi. Mereka menuntut agar anggota dewan tidak semena-mena terhadap wartawan yang ingin meminta penjelasan terkait persoalan dibawah.
Kedatangan kuli tinta yang dipimpin Ach. Rifa'ie selaku ketua PWI Sumenep, ditemui oleh sekretaris DPRD Sumemep Moh. Mulki, berikut para wartawan yang merasa tidak terima atas perlakuan ketua fraksi Demokrat itu. Selain itu, kehadiran para wartawan itu untuk menyaksikan acara pertemuan, sehingga mereka mengetahui, terkait mekanisme peliputan di DPR Sumenep.
Baca Juga: Peduli Sesama, PWI Sumenep Bagikan Ratusan Bungkus Takjil ke Pengguna Jalan
Ketua PWI Sumenep Ach. Rifai mengatakan, dirinya menyesalkan sikap anggota dewan yang melakukan pengusiran. Sebab, wartawan dalam peliputannya dilindungi oleh kode etik.
"Kami sangat menyesalkan tindakan dewan. Padahal, tidak ada aturan larangan peliputan di komisi," katanya.
Selain itu kata dia, pada saat pengusiran di komisi B sedang tidak ada agenda apapun. Sehingga, dipastikan tidak menggangu kerja dewan.
Baca Juga: PWI Sumenep Kembali Bagikan 250 Paket Sembako ke Warga Terdampak Covid-19
"Jadi, ini sudah masuk tindakan arogansi dari oknum dewan. Ini sangat menyakiti kerja jurnalis," tuturnya.
Sementara, Sekretaris DPRD Sumenep Moh. Mulki mengaku siap memfasilitasi sejumlah wartawan untuk ketemu dengan pimpinan dan oknum dewan itu. Bahkan pihaknya juga sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh oknum dewan itu.
Bahkan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Sumenep bakal memberikan sanksi tegas kepada Masdawi anggota komisi B dari partai demokrat yang telah berani mengusir wartawan. Itu akan dilakukan apabila ketua fraksi Demokrat itu terbukti melakukan pengusiran kepada wartawan.
Baca Juga: PWI Sumenep Kembali Bagi-bagi Sembako ke Masyarakat Kurang Mampu
"Untuk sementara, saat ini kita baru memberikan sangsi teguran. Namun, apabila memang terbukti melakukan pengusiran, Kami di DPC sangat menyesalkan," kata sekretaris DPC Demokrat Zahrir Ridho
Menurut Zahrir Ridho, wartawan itu bagian dari masyarakat dan punya kode etik. Apabila ada pengusiran tentu sangat disesalkan.
"Namun, masyarakat jangan terburu-buru menghakimi anggota dewan dulu. Sebab, kami masih mendalami masalah ini," tukasnya.
Baca Juga: Peduli Covid-19, PWI Sumenep Bagikan Bantuan Sembako
Perlu di ingat, Masdawi anggota komisi B dari partai Demokrat mengusir wartawan yang sedang melakukan peliputan terkait rumput laut kepada ketua komisi B Nurus salam, Selasa (10/3). Wartawan yang hendak wawancara dengan ketua komisi B tersebut diusir oleh Anggota Komisi, hingga menyebabkan para kuli tinta ini gerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News