KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Beberapa relawan Yayasan Peduli Dhuafa "Aku Bisa" membagikan nasi bungkus/nasi kotak plus satu gelas air mineral, kepada tukang becak dan tukang ojek pangkalan di depan Stasiun KA Kota Kediri, Jumat (13/8).
Fransdana Wahyu Pratama, Koordinator Lapangan Yayasan Peduli Dhuafa "Aku Bisa" mengatakan, YPD Aku Bisa merupakan lembaga sosial milik masyarakat Indonesia. Menurut Fransdana, yayasan ini bertujuan mengangkat harkat sosial kemanusiaan yatim dan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf) serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, dan perusahaan/lembaga.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Menurut Fransdana, setiap bulan pihaknya mempunyai agenda rutin menyantuni anak yatim dan kaum dhuafa di Kediri dan Tulungagung. Sedang tiap hari Jumat, membagikan nasi bungkus/kotak kepada warga kurang mampu.
"Hari ini kebetulan, kami membagikan nasi bungkus kepada abang becak yang setiap hari mangkal di depan Stasiun KA Kota Kediri," kata Fransdana, Jumat (13/8).
Adapun Basecamp Yayasan Peduli Dhuafa Aku Bisa berada di Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Namun, wilayah kerjanya meliputi wilayah Kediri dan Tulungagung.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
Ditambahkan Fransdana, YPD Aku Bisa mempunyai visi menjadi lembaga sosial yang peduli terhadap semua kaum dhuafa (yatim, yatim piatu, fakir miskin, manula fakir, janda miskin, pemulung, cacat miskin, dll.)
"Sedangkan misi kami antara mengangkat martabat dan derajat kaum dhuafa, meringankan beban hidup keluarga para mustahiq (kaum dhuafa), sebagai jembatan donatur dalam menyalurkan zakat, infaq, shadaqah, wakaf dengan para mustahiq," imbuh Fransdana.
Selanjutnya, membangun manusia yang berjiwa sosial tinggi, tenggang rasa terhadap sesama, berjiwa dermawan, suka menolong, dan meringankan beban hidup orang lain khususnya kaum dhuafa.
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
"Serta mendukung program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan kaum dhuafa, khususnya Kota Kediri dan seluruh Indonesia umumnya," tutup Fransdana.
Sementara itu, Matdjuri, 75, tukang becak asal Desa Mlati, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri yang setiap hari mangkal di depan Stasiun KA Kota Kediri, mengaku senang dengan pemberian nasi bungkus dan air mineral dari Yayasan Peduli Dhuafa Aku Bisa.
"Kami mengucapkan terima kasih atas pemberian nasi bungkus ini," ujar pria yang sejak tahun 1975 sudah mangkal di depan stasiun tersebut. (uji/ns)
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Lepas Keberangkatan Almarhum Gus Sunoto ke Peristirahatan Terakhir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News