Kasus Pelecehan di IAIN Kediri, HMI Berharap Tak Terjadi di Kampus Lain

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kediri menyoroti kasus dugaan kasus pelecehan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri yang melibatkan oknum dosen. Kejadian tersebut dinilai sebagai tindakan amoral karena terjadi di kampus yang seharusnya menjadi tempat bagi mahasiswa untuk meraih masa depan yang cerah.

Amirul Mukminin, Fungsionaris HMI Kediri, menyayangkan kejadian tersebut, apalagi dilakukan seorang dosen yang seharusnya memberikan ilmu kepada mahasiswa, namun justru menjadi sosok yang memberikan trauma.

"Kejadian di IAIN Kediri harus menjadi pelajaran bagi semua kampus di Kediri untuk membenahi sistem pembelajaran. Sehingga, tidak ada lagi kejadian serupa di kampus lain," terang Amirul kepada wartawan, Jumat (27/8).

Ia berharap perguruan tinggi yang ada di Kediri dapat menjadi tempat belajar yang nyaman untuk mahasiswa dalam menuntut ilmu.

Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan pelecehan seksual terjadi IAIN Kediri. Salah satu oknum dosen IAIN Kediri dilaporkan oleh seorang mahasiswi ke Rektorat lantaran diduga melakukan pelecehan seksual. Modusnya, sang dosen meminta korban datang ke rumahnya untuk bimbingan skripsi.

Dugaan pelecehan seksual itu dibenarkan oleh pihak Rektorat IAIN Kediri. Namun, hingga saat ini dosen bersangkutan belum memberikan komentar atas tudingan tersebut.

Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Kediri, Sardjuningsih, mengungkapkan kasus ini terkuak setelah adanya laporan korban yang tak lain adalah mahasiswi IAIN.

Berdasarkan keterangan pelapor, dugaan pelecehan seksual ini terjadi di rumah pelaku. Saat itu, dosen tersebut meminta korban untuk datang ke rumahnya untuk kepentingan bimbingan penulisan skripsi. (uji/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News