SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Langkah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, memakai pendekatan personal dalam meningkatkan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19 mendapat apresiasi para tokoh agama di Jawa Timur.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Kota Kediri, KH. M. Anwar Iskandar menegaskan, upaya yang dilakukan Mahfud MD sangat efektif dan perlu ditiru pemerintah kabupaten/kota.
Baca Juga: Terungkap, Gus Miftah juga Rendahkan Mahfud MD, Cak Nun, Ustadz Maulana dan Yati Pesek
"Saya apresiasi Menko Polhukam yang telah memprakarsai pertemuan malam ini untuk bersama-sama menanggulangi Covid-19. Apa yang prakarsai Pak Mahfud ini sangat bagus, agar terjadi sinergi antara pemerintah dengan pimpinan agama serta masyarakat," ujar KH. M. Anwar Iskandar dalam Silaturahmi Virtual Menko Polhukam, Menteri Agama, dan Kepala BNPB dengan Pengasuh Pondok Pesantren, Organisasi Keagamaan, dan pimpinan lintas agama se-Provinsi Jawa Timur, Selasa (31/8) malam.
Dalam pertemuan yang dihadiri Gubernur, Wakil Gubernur, dan Forum Pimpinan Daerah ini, KH. Anwar Iskandar menjelaskan, pendekatan personal seperti yang biasa dilakukan Menko Polhukam Mahfud MD ini sangat baik dilakukan dalam menyadarkan mereka yang abai terhadap protokol kesehatan, khususnya tokoh agama yang belum percaya terhadap bahaya Covid-19 serta tidak mau divaksin.
"Jadi jangan hanya berhenti di Pak Mahfud, tapi sinergi ini bisa sampai hingga ke bawah. Apa yang dilakukan Pak Mahfud ini juga bisa dilakukan pemerintah kabupaten/kota, agar timbul sinergi antara pemerintah dan tokoh masyarakat untuk mempererat rasa kebersamaan dan gotong royong," tambahnya.
Baca Juga: Aktif Dorong Indikasi Geografis, Kemenkumham Jatim Raih Penghargaan Menteri Hukum
Hal serupa juga ditegaskan Ketua Forum Kerukunan umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Timur, KH. Ahmad Hamid Syarif. Menurutnya, apa yang dilakaukan Menko Polhukam Mahfud MD memiliki dampak yang baik terhadap penyadaran akan bahaya Covid.
Ahmad Hamid Syarif juga mengapresiasi kerja keras pemerintah yang telah berhasil menurunkan angka penyebaran Covid-19 secara signifikan.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur KH. M. Saad Ibrahim, dalam kesempatan ini juga menilai langkah-langkah yang dilakukan Mahfud MD sangat tepat.
Baca Juga: Mahfud MD: Seharusnya Polisi Tak Sungkan Periksa Budi Arie, karena Jantung Persoalan
"Saya mengucapakan apresiasi kepada Pak Mahfud selaku Menko Polhukam mengajak bicara terkait dengan penanganan Covid-19," papar Saad Ibrahim.
Menurut dia, sejak awal Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan, termasuk pelaksnaan ibadah dan telah membentuk pusat komando penaganan Covid-19 dalam rangka membantu pemerintah.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar meminta Menko Polhukam Mahfud MD terus melakukan pendekatan personal ke beberapa tokoh agama yang belum percaya terhadap bahaya Covid-19.
Baca Juga: 3 Raperda Hasil Fasilitasi Gubernur Jatim Turun, Pemkot Mojokerto Sodorkan 5 Raperda Baru
Diakuinya, hingga saat ini di Jawa Timur masih ada sebagian tokoh agama yang belum sadar akan bahaya Covid-19, menolak melaksanakan protokol kesehatan serta menolak vaksin. Marzuki Mustamar juga mengajak tokoh lintas agama Jawa Timur memerangi hoax terkait Covid-19 yang sering bertebaran di media sosial.
Dalam dialog virtual yang dipandu Staf Khusus Menko Polhukam bidang Sosial Budaya Imam Marsudi ini, secara bergantian para pimpinan pondok pesantren dan tokoh lintas agama memberikan berbagai masukan dan saran kepada Menko Polhukam Mahfud MD terkait langkah strategis pemerintah ke depan dalam menanggulangi wabah covid 19.
Hadir dalam pertemuan ini, Wakil Menteri Agama, Mepala BNPB, Gubernur Jawa Timur, Wakil Gubernur Jawa Timur, Pangdam V/Brawijaya, Kapolda Jawa Timur, DPRD Jawa Timur, Ketua FKUB, Pengasuh Pondok Pesantren, Organisasi Keagamaan, dan pimpinan lintas agama se-Provinsi Jawa Timur. (tim)
Baca Juga: Luruskan Penyebutan Hakim dalam Tap MPRS, Mahfud MD: Yang Mulia atau Yang Memalukan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News