MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bekerja sama dengan Bank Jatim, meluncukan empat inovasi bertajuk Punokawan Milenial Era Digital.
Dua di antara empat inovasi tersebut mengusung basis digital, antara lain, Sistem Elektronik Membayar Retribusi Pasar (Semar) melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Baca Juga: Bupati Mojokerto Serahkan Bantuan Truk ke Polisi Pascacuti Kampanye
QRIS sendiri adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Ada juga inovasi, Penggunaan Retribusi Elektronik Tera/Tera Ulang atau E-Retribusi Tera/Tera Ulang (Gareng), yang menggunakan virtual account (VA).
Inovasi selanjutnya yakni, Pelayanan Tera/Tera Ulang Gratis (Petrug), yaitu inovasi pelayanan dengan membebaskan biaya, baik biaya retribusi maupun reparasi timbangan. Terakhir, yakni inovasi, Bantuan Timbangan Oentoek Pedagang (Bagong), yakni program pemberian bansos berupa 200 timbangan kodok kepada para pedagang dan IKM.
Empat inovasi tersebut diluncurkan langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Rabu (8/9) pagi di Pasar Tradisional Kedungmaling, Kecamatan Sooko dengan dihadiri Kepala Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto, Direktur Risiko Bisnis Bank Jatim Rizyana Mirda, Deputi Kepala Perwakilan BI Imam Subarkah, Direktur Pengawasan LJK 2 & Manajemen Strategis Mulyanto, Pimpinan Bank Jatim Cabang Mojokerto Eko Yudi Prastowo, serta Plt Kepala Disperindag Iwan Abdillah.
Baca Juga: Kiai Asep Tebar Kebaikan di Pasar Kedung Maling
Direktur Risiko Bisnis Bank Jatim Rizyana Mirda dalam sambutannya menyebut era digitaliasi sangat sesuai untuk diterapkan pada masa pandemi Covid-19. Mirda juga menyebut beberapa keuntungan penting dari digitalisasi.
“Adanya inovasi cashless ini kita harap dapat menekan kerumunan sesuai prokes, bahkan menghindari risiko peredaran uang palsu,” kata Rizyana Mirda.
Baca Juga: Jadi Keynote Speaker, Pj Gubernur Jatim Dorong Optimalisasi BUMD serta BLUD Kesehatan
(Bupati Ikfina menyerahkan timbangan kodok kepada para pedagang dan IKM)
Kepala Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto juga menyebut bahwa digitalisasi telah membuat perubahan besar termasuk perekonomian. Empat inovasi yang di-launching diharapkan dapat memudahkan masyarakat khususnya para pedagang.
“Kenapa semua sekarang menuju serba digital? Karena kita adalah pengguna internet terbesar di dunia. Peningkatan ini tentu akan berpangaruh pada kebiasaan, termasuk dalam perekonomian dan keuangan digital. BI ingin mendorong transaksi non tunai yang kita mulai sejak 2014. Inovasi ini sangat bagus, di Pasar Kedungmaling ini bahkan tercatat sudah ada sekitar 60 QRIS,” kata Budi.
Baca Juga: Adhy Karyono Optimistis Bank Jatim Trade Connect Summit 2024 Antarkan UMKM Naik Kelas
Pada sambutan arahan, Bupati Ikfina turut menyebut bahwa perluasan digitalisasi daerah, dimaksudkan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, akuntabel dan memberi pelayanan berkualitas.
“Digitalisiasi mau tidak mau harus kita laksanakan dalam semua aspek tatanan bidang. Mulai pemerintahan, perekonomian dll. Tidak perlu khawatir tidak bisa mengikuti era digital, karena tentu nanti kita akan menyesuaikan. Digitalisasi sangat penting untuk efisiensi, akuntabel dan transparan. Saya harap inovasi digital ini dapat menjadi fasilitas terlaksanannya transaksi non tunai,” terang bupati. (yep/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News