SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Insiden kekerasan terhadap tenaga kesehatan (nakes) jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua menjadi perhatian banyak pihak, tak terkecuali Partai NasDem. NasDem meminta aparat keamanan gabungan TNI/Polri mampu menghadirkan ketenangan bagi para atlet dan seluruh elemen pendukung masing-masing delegasi.
Pernyataan itu disampaikan Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Pemuda dan Olahraga, Mohammad Khaerul Amri. Poitikus yang akrab disapa Gus Aam ini menilai, respons cepat Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri terhadap insiden yang terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua itu sudah tepat.
Baca Juga: Pemohon SIM Wajib Miliki BPJS, Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jatim Bilang Begini
Kapolda telah menjamin keamanan penyelenggaran PON pada tanggal 2-15 Oktober mendatang. Apalagi, kapolda menyatakan bahwa lokasi penyelenggaraan PON jauh dari tempat KKB Papua beraksi melakukan aksi teror.
Meski demikian, pria yang juga Wakil Ketua Umum PP GP Ansor itu meminta TNI/Polri bersinergi untuk menambah aparat keamanan. Tujuannya, agar seluruh atlet yang bertanding benar-benar mendapat jaminan rasa aman dan nyaman dalam menjalani setiap kompetisi.
Menurutnya, kerja bareng TNI/Polri juga harus seiring dengan kinerja intelijen dari Badan Intelijen Negara (BIN). Dengan kekompakan ketiga lembaga itu, Aam meyakini upaya pengamanan di Papua akan sesuai dengan target yang telah ditentukan pemerintah.
Baca Juga: Peringati HUT ke-73 Humas Polri, Polres Bangkalan Gelar Donor Darah
"Kapolda Papua memang sudah memastikan akan mengerahkan 8 ribu aparat di lokasi PON. Tapi soal jaminan keamanan perlu diidentifikasi betul tindakan pengamanan terukur seperti apa yang efektif. Kalau perlu ditambah, ya langsung berkoordinasi dengan elemen aparat keamanan di wilayah lainnya, termasuk dengan BIN," ujar Aam, Senin (20/9/2021).
Tidak hanya itu, ia mengajak seluruh masyarakat yang ada di Papua bersatu padu dalam menyukseskan event 4 tahunan yang kali ini diselenggarakan di Bumi Cendrawasih.
Dikatakan Aam, kesuksesan penyelenggaraan PON Papua tidak bisa hanya dibebankan pada aparat keamanan. Apalagi, pada panitia event yang pertama kali diadakan di Papua itu.
Baca Juga: Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter
Aam meminta even tersebut mendapatkan perhatian khusus, karena menjadi ajang berkumpul seluruh atlet terbaik dari seluruh provinsi se-Indonesia.
"Sesungguhnya PON Papua bukan semata-mata event olahraga, tetapi harus menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa yang dibangun atas dasar kompetisi fair dari setiap pertandingan yang digelar," tandas Aam.
"Terkait dengan jaminan keamanan selama penyelenggaraan PON, Mabes Polri, TNI, dan BIN di bawah komando Kapolri, Panglima, dan Kepala BIN harus memberi perhatian khusus untuk menentukan tindakan pengamanan yang terukur," tambahnya.
Baca Juga: Purnawirawan TNI-Polri Deklarasi Dukung Khofifah Menang Pilgub Jatim di Gedung Juang Surabaya
Dengan cara demikian, Aam optmis aparat akan berhasil mengantisipasi tindakan keji para kelompok separatis. Baik di sekitar lokasi PON dan bumi Papua secara keseluruhan.
"Ini (tindakan keji KKB Papua) sudah sangat keterlaluan, memang harus ditumpas agar tidak semakin melebar di basis wilayah yang warga sipilnya jumlahnya cukup banyak," pungkas Sekjen GP NasDem tersebut. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News