GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) melanjutkan kegiatan "Sapa Petani" di Dusun Mojoroto, Kecamatan Balongpanggang, Rabu (22/9/2021). Dalam giat kali ini, Gus Yani didampingi Kepala Dinas Pertanian Gresik Eko Anindito, Camat Balongpanggang Yusuf Ansori, beserta Danramil dan Kapolsek Balongpanggang.
Kemudian, Asisten Vice Presiden CSR Petrokimia Gresik Wawan Arjuna, Anggota DPRD Gresik Hj. Khomsatun, perwakilan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Ambar Purwati, serta jajaran kepala desa di Kecamatan Balongpanggang.
Baca Juga: Tim Pemenangan Paslon Yani-Alif Siapkan Kuasa Hukum Hadapi Gugatan Pilkada Gresik di MK
Juga hadir, perwakilan dari PT Pertrokayaku yang membidangi masalah pengendalian hama, perwakilan Bank BNI yang punya program pembiayaan khusus untuk petani.
"Ini sengaja saya bawa tim lengkap. Ibaratnya seperti toko, apa yang Bapak-Ibu Petani mau, kita ada," ucap Gus Yani di hadapan undangan para petani.
Menurut dia, pertanian harus mendapatkan perhatian lebih karena menjadi salah satu sektor yang tahan banting dan menjadi penyangga perekonomian daerah. Terbukti, saat ini pertanian mampu beradaptasi dan menerobos tantangan di era pandemi Covid-19.
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
Dalam kegiatan tersebut, bupati mempersilakan para petani menyampaikan keluh-kesah kondisi pertanian di era saat ini. Sejumlah permasalahan yang disampaikan petani, antara lain mulai kelangkaan pupuk bersubsidi saat memasuki musim tanam, serangan hama tikus, hingga anjloknya harga jual gabah saat masuk waktu panen raya.
"Kami bersama dengan dinas pertanian selalu bersinergi dengan produsen pupuk, juga berupaya melakukan strategi yang mana ini harus didukung oleh para petani. Yaitu dengan program makmur," kata Gus Yani menjawab pertanyaan soal kelangkaan pupuk dan harga gabah anjlok.
Program makmur merupakan suatu ekosistem pertanian mulai dari pembibitan, sarana-prasarana, pupuk, vitamin, hingga penyerapan hasil panen raya. Untuk itu, dalam pelaksanaannya diperlukan kekompakan yang baik antara petani dengan pemerintah daerah.
Baca Juga: Bantu Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Indonesia Apresiasi Damkar Gresik dan Surabaya
"Njenengan sepakat nggih (kalian semua sepakat ya) untuk bersama-sama mengatasi masalah yang ada di pertanian," tanya Gus Yani disambut jawaban penuh semangat dari para petani.
"Alhamdulillah, Insya Allah dalam kebersamaan pasti ada berkah," tutupnya.
Sapa Petani di Balongpanggang diawali dengan panen tembakau secara simbolis dibuka oleh Bupati Gus Yani. Tembakau dari Jawa Timur memberikan sumbangsih sebesar 50 persen dari produksi tembakau nasional dengan rata-rata menghasilkan produksi sebesar 120 ribu ton per tahun.
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
Tanaman tembakau bisa dijadikan komoditi untuk menambah penghasilan dari petani. Selain karena tidak membutuhkan banyak air, juga tanaman ini termasuk yang dihindari hama tikus. (hud/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News