SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad menjadi pembicara seminar di UIN KH Ahmar Sidiq, Jember tentang wacana amandemen UUD 1945 dalam perspektif akademis. Sadad optimis, minat anak muda untuk terjun di dunia politik di masa depan semakin baik.
"Saya optimis wajah masa depan politik di Indonesia akan lebih baik," ujar Sadad dalam keterangan tertulis, Jumat (24/9/2021).
Baca Juga: Kerahkan Timnya, BHS Yakin Subandi-Mimik Raih 70 Persen
Sadad mengaku gembira bahwa ada sekumpulan anak-anak muda yang concern pada persoalan politik dan konstitusi.
"Beberapa pemaparan lembaga survei yang dirilis menunjukkan semakin tingginya apatisme generasi milenial terhadap persoalan politik. Ada lembaga survei yang menyebutkan hanya 22 persen dari generasi millenial tertarik pada politik," terang Wakil Ketua DPRD Jatim ini.
"Tapi hari ini saya merasa excited, di kampus ini tema tentang konstitusi dan wacana amandemen didiskusikan dengan cukup serius oleh anak-anak muda," katanyas.
Baca Juga: Nama-Nama Anggota DPRD Jatim yang Diperiksa KPK dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah
Dalam acara tersebut, Sadad juga menyinggung terkait isu amandemen UUD 1945 yang menimbulkan pro dan kontra. Wakil Ketua DPRD Jatim ini menegaskan bahwa pro kontra itu telah ada sejak republik ini baru berdiri.
"Bagi yang pro amandemen, didasari pada dinamika dan perkembangan hubungan politik dan sosial yang terus berubah, sebagai suatu keniscayaan sejarah. Terutama dalam hal untuk membatasi kekuasaan agar tidak sewenang-wenang, di satu sisi, dan menjamin kedaulatan dan hak-hak warga, di sisi lain. Akan tetapi pikiran yang menolak amandemen juga dapat dipahami sebagai kekhawatiran terbelahnya bangsa ini yang telah dengan susah-payah dipersatukan oleh para pendiri bangsa," ungkapnya.
"Faktanya selalu ada dialektika antara kekuatan yang mengusung spirit of nationalism dan mereka yang mengusung spirit of constitutionalism," tandasnya.
Baca Juga: Gerindra Yakini Dhito-Dewi Bisa Jadi Perpanjangan Tangan Pemerintah Pusat
Seminar itu diikuti perwakilan senat mahasiswa perguruan tinggi keagamaan Islam negeri se-Jawa dan Nusa Tenggara. Kegiatan itu merupakan rangkaian musyawarah wilayah yang digelar selama dua hari. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News