Jual Sapi, Korban Tanah Longsor di Pakel Banyuwangi Bangun Rumah Sendiri, Kecewa dengan Pemkab

Jual Sapi, Korban Tanah Longsor di Pakel Banyuwangi Bangun Rumah Sendiri, Kecewa dengan Pemkab Bunai dan istri di depan rumahnya yang terbangun hasil dari jual sapi serta bantuan dari partai-partai, NU, Muhammadiyah, kerabat dekat, dan para donatur lainnya.

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Bunai (52), korban bencana alam tanah longsor di Dusun Sadang, Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi harus rela menjual sapi dan harta benda yang dimilikinya untuk membangun sebuah rumah sederhana di Dusun Pelantaran, Desa Bayu, Kecamatan Songgon.

Hal tersebut dia lakukan agar keluarga besarnya dapat hidup layak dan tidak larut dalam kesedihan setelah rumahnya hancur akibat diterjang tanah longsor pada Kamis, 17 Juni 2021 lalu. Peristiwa itu juga merenggut cucu kesayangannya, Muhammad Ardian (11), yang meninggal akibt tertimbun material longsor.

Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung

Namun di balik ketegaran Bunai itu, tersimpan kekecewaan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi yang seolah tutup mata akan penderitaannya. Bagaimana tidak, pria paruh baya itu mengungkapkan bahwa dia tak dapat bantuan dari Pemkab Banyuwangi untuk membangun rumahnya kembali.

"Saya bangun rumah sederhana dan beli tanahnya ini setelah menjual sapi dan harta benda lainnya. Selain itu juga dapat bantuan uang dari partai-partai, NU, Muhammadiyah, kerabat dekat, dan donatur lainnya sehingga terbangunlah rumah ini," kata Bunai kepada BANGSAOLINE.com, Jumat (1/10/2021).

"Kalau dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tidak dapat. Ada bantuan, tapi hanya sembako, bukan material bangunan," imbuh Bunai.

Baca Juga: Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi

Pria paruh baya itu pun mengaku jika dia ditawari Pemerintah Desa Pakel untuk tinggal di rumah aset desa. Namun ia menolaknya, lantaran rumah tersebut berada di bawah jalan dan rusak karena tak terawat.

"Saya gak mau, karena rumahnya berada di bawah jalan. Takut longsor lagi, karena saya masih trauma kejadian waktu itu," jelasnya.

Bunai yang telah lama tinggal di Desa Pakel itu juga mengaku pindah domisili ke Dusun Pelantaran, Desa Bayu, Kecamatan Songgon karena didesak oknum Perangkat Desa Pakel dengan alasan bantuan pembangunan rumah dari Pemkab Banyuwangi akan segera turun.

Baca Juga: Tim BPBD Lumajang Juara Umum dalam Semarak Gelar Peralatan se-Jatim, Ini Lima Arahan BNPB

"Saya disuruh cepat pindah domisili di Desa Bayu. Alasannya mau disurvei oleh pemerintah (Pemkab Banyuwangi). Tetapi setelah pindah, tidak ada yang menyurvei dan bantuan tak kunjung datang," keluhnya.

Kini, pria paruh baya itu pun hanya bisa berharap kepada pemerintah untuk membantu keluarga besarnya. Karena rumah yang ditinggalinya saat ini berukuran kecil, namun harus ditinggali oleh orang tuanya, dirinya, dan istrinya beserta anak dan menantunya.

Saat dikonfirmasi soal pengakuan Bunai yang dipaksa pindah domisili oleh oknum bawahannya, Kepala Desa Pakel, Mulyadi membantahnya. Menurutnya, kepindahan Bunai karena kemauannya sendiri.

Baca Juga: Rumah di Banyuwangi Rusak Usai Diterjang Hujan Deras dan Tertimpa Pohon

"Tidak ada yang maksa, itu kemauannya sendiri pindah ke Desa Bayu, Kecamatan Songgon," kata Mulyadi di Kecamatan Licin beberapa waktu lalu.

Untuk bantuan material bangunan, kata Mulyadi, proposalnya sudah diajukan. Namun diduga terkendala administrasi yakni perbedaan domisili tersebut, sehingga bantuan belum terealisasi.

Hartono, Camat Licin menginstruksikan bawahannya tersebut untuk berkoordinasi ke Desa Bayu dan instansi terkait supaya bantuan bahan bangunan dari pemerintah dapat terealisasi.

Baca Juga: Diduga Mabuk Sopir Truk Fuso Tabrak Pagar Masjid Ikon di Banyuwangi, 3 Motor Rusak Parah

"Coba koordinasikan ke Desa Bayu, Songgon, dan instansi terkait," perintah Camat Hartono kepada Kepala Desa Pakel Mulyadi. (guh/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO