130 Petugas Gabungan Geledah 3 Blok Hunian Rutan Medaeng

130 Petugas Gabungan Geledah 3 Blok Hunian Rutan Medaeng Petugas menunjukkan barang-barang terlarang yang ditemukan saat penggeledahan di Rutan Kelas I Surabaya.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - kembali melakukan bersih-bersih di lapas/rutan. Kali ini giliran salah satu rutan paling padat di Indonesia, yaitu Rutan Kelas I Surabaya yang digeledah 130 petugas gabungan Satops Patnal Pemasyarakatan Korwil Surabaya.

Petugas juga melakukan tes urine narkotika secara acak di rutan berpenghuni 1.744 warga binaan, Jumat (1/10) malam.

Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi

"Petugas melakukan penggeledahan di tiga blok. Tim langsung disebar ke blok F, G, dan J. Penggeledahan rutin kali ini tetap harus mengedepankan kesopanan, sehingga rutan tetap kondusif," tutur Kepala , Krismono.

Para petugas melakukan penggeledahan di setiap sudut kamar hunian. Setelah seluruh penghuni kamar dipersilakan keluar. Selanjutnya, petugas memilih 20 WBP secara acak guna dites urine-nya untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan narkotika dalam tubuh. Tidak hanya WBP, 10 perwakilan pegawai yang juga dilakukan hal yang sama.

"Untuk tes urine narkotika, semua hasilnya negatif," lanjut Krismono.

Baca Juga: Predator Anak Ditangkap di Sidoarjo

Sementara hasil penggeledahan, terdapat ratusan benda terlarang yang disita petugas. Benda terlarang yang ditemukan seperti pemanas air, benda-benda tajam, kartu permainan, hingga instalasi listrik ilegal. Masih terdapat juga alat komunikasi berupa telepon genggam. Bahkan, petugas menemukan modus baru dalam upaya penyelundupan telepon genggam.

"Kami menemukan telepon genggam yang diselipkan dalam sebuah buku," ujar Kepala Rutan Surabaya Wahyu Hendrajati.

Buku itu, jelas Hendrajati, dimodifikasi sedemikian rupa. Ada sekitar seratus halaman yang direkatkan dengan lem. Lalu bagian tengahnya dilubangi untuk menyimpan telepon genggam. Mirip modus-modus yang ada dalam film luar negeri.

Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta APH Proses Pihak Terkait

Terkait temuan itu, Hendrajati mengaku akan melakukan tindak lanjut. Pihaknya akan memeriksa telepon genggam yang ada untuk memastikan ada tidaknya percakapan yang berguna sebagai bahan deteksi dini di kemudian hari. Dari pemeriksaan itu nantinya juga akan dibangun sistem yang lebih ketat lagi untuk meminimalisir masuknya telepon genggam ke dalam rutan.

"Komitmen kami jelas, akan memberantas peredaran telepon genggam di dalam rutan," pungkasnya. (cat/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sempat Kabur Bawa Mobil Dinas dan Tabrak Pagar Rudenim, WNA Palestina Diamankan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO